Rumah BUMN Medan Gandeng Mahasiswa Tingkatkan Pengembangan Pola Pikir UMKM

Rumah BUMN Medan menggandeng mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) melalui MoU untuk mendorong pengembangan pola pikir UMKM di era digital.
Inisiatif ini sejalan dengan program Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), memungkinkan mahasiswa magang bersertifikat di Rumah BUMN. Langkah ini bertujuan memperkuat ekosistem ekonomi digital tingkat lokal, serta meningkatkan literasi kewirausahaan dan teknologi bagi pelaku UMKM.
Baca juga : Korupsi Dana BLU, Dua Mantan Pejabat UINSU Divonis Berbeda
Kolaborasi juga memperluas akses pasar UMKM melalui pendampingan, inkubasi, dan kegiatan praktis bersama mahasiswa. Inilah sinergi strategis antara BUMN, kampus, dan pelaku UMKM demi akselerasi transformasi digital daerah.
Rumah BUMN Medan berkomitmen untuk meningkatkan kinerja pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) terutama pengembangan mindset (pola pikir) dan manajemen waktu.
CEO Rumah BUMN Medan, Helgian Pranata menegaskan pelaku UMKM perlu mengembangkan pola pikir yang lebih terbuka terhadap tantangan dan kegagalan.
“Kemampuan mengatur waktu dinilai menjadi kunci utama dalam peningkatan produktivitas dan efektivitas usaha, termasuk pengembangan kapasitas diri pelaku UMKM,” katanya dalam webinar bersama Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas HKBP Nommensen (UHN) Medan, pada Jumat (13/6/2025).
Helgian berharap seminar ini dapat memberi dampak positif dan menjadi awal dari berbagai program kolaboratif antara institusi pendidikan dan Rumah BUMN Medan dalam membina UMKM ke arah yang lebih baik.
Dekan Fakultas Psikologi UHN, Nenny Ika Putri, menyebut kegiatan tersebut sebagai kontribusi mahasiswa dalam menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, khususnya UMKM yang merupakan sektor krusial dalam perekonomian nasional.
“Seminar ini tidak hanya membekali para pelaku usaha dengan teori, tetapi juga mendorong penerapan nyata mindset positif dan pengelolaan waktu yang efektif untuk mendukung usaha berkelanjutan,” ujar Nenny.
Narasumber, Kartika Dara Ayu menyoroti banyaknya kendala yang dihadapi UMKM sebenarnya berasal dari dalam diri pelaku usaha, seperti kurangnya pengelolaan waktu yang baik, minimnya literasi digital, keterbatasan modal serta kurangnya inovasi dan adaptasi teknologi.
Winner 3th of Putri Pariwisata Sumatera Utara itu juga membagikan tiga teknik untuk memanajemen waktu. Pertama adalah matriks eisenhower yaitu memilih antara hal penting atau mendesak. Kedua time blocking yaitu membuat blok waktu khusus tiap tugas.
“Dan terakhir adalah to do list (list kegiatan) dan evaluasi harian. Disiplin dan refleksi,” tuturnya.
Kartika mengatakan manajemen waktu dan mindset yang baik akan memberi dampak baik pula. “UMKM lebih terorganisir, adaptif terhadap perubahan pasar, tangguh hadapi kegagalan, dan fokus pada prioritas,” ucapnya.
5i25yk