Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS Tanggul Sungai Sibaro Jebol, 163 Rumah Terendam Banjir di Kecamatan Dolok Masihul

Tanggul Sungai Sibaro Jebol, 163 Rumah Terendam Banjir di Kecamatan Dolok Masihul

Banjir melanda dua desa di Kecamatan Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara, pada Selasa (28/1/25).

Sebanyak 163 rumah warga terendam air dengan ketinggian mencapai satu meter.

Baca Juga : Dua Anak Gadis Terkapar Akibat Tabrak Lari di Jalan Arteri Bandara Kualanamu

Banjir ini dipicu oleh hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut serta jebolnya tanggul Sungai Sibaro sepanjang 70 meter.

Camat Dolok Masihul, Elmiati, menyatakan bahwa banjir tersebut terjadi di Desa Bukit Cermin Hilir dan Desa Dolok Sagala.

“Tanggul Sungai Sibaro yang jebol mengakibatkan air sungai meluap dan masuk ke permukiman warga,” ujar Elmiati.

Dari 163 rumah yang terdampak, 123 berada di Desa Bukit Cermin Hilir, sementara 40 rumah lainnya berada di Desa Dolok Sagala.

Meski air mencapai ketinggian satu meter, hingga saat ini, belum ada laporan warga yang mengungsi.

Pemerintah setempat telah melaporkan kejadian ini kepada dinas terkait, seperti BPBD dan Dinsos.

“Kami terus memantau perkembangan banjir dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait,” ungkap Elmiati.

Ini bukanlah banjir pertama di kawasan tersebut. Sebelumnya, wilayah yang sama juga dilanda banjir pada 7 Januari dan 17 Januari 2025.

Tingginya curah hujan dan kerusakan tanggul Sungai Sibaro menjadi penyebab utama terjadinya bencana tersebut.

Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Serdang Bedagai, Johan Sinaga, membenarkan bahwa tanggul yang jebol disebabkan oleh derasnya arus sungai.

Pada malam 27 Januari 2025, tanggul yang rusak sepanjang 70 meter semakin memperparah banjir.

“Kami sedang memperbaiki tanggul yang jebol dengan menggunakan tanah dari sungai, namun perbaikan terganggu karena arus sungai yang sangat deras,” jelas Johan.

Saat ini, perbaikan tanggul masih berlangsung. Namun, karena arus sungai yang kuat, bagian tanggul yang telah diperbaiki kembali jebol.

Pihak berwenang harus menunggu arus sungai surut untuk melanjutkan pekerjaan perbaikan tanggul.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan