Bentrokan Suporter PSMS Hingga Bakar Motor, Kekacauan Dimulai di Lubukpakam
Komplotan anak muda yang diduga berasal dari kelompok suporter PSMS Medan bentrok di Jalan Sisingamangaraja atau Jalinsum Medan-Tanjungmorawa, Minggu (19/1/2024) malam.
Mereka membakar satu unit sepeda motor percis di tengah Jalan Lintas Sumatera, depan gang Damai, Medan Amplas.
Baca Juga : Tingkatkan Keamanan, Polsek Lima Puluh Intensifkan Patroli Malam
Aksi anarkis itu membuat pengguna jalan raya terpaksa harus berhenti. Karena bukan hanya aksi pembakaran sepeda motor saja, antar anak muda itu juga terlibat pertikaian hingga pemukulan.
1. Diduga suporter PSMS Medan bakar sepeda motor di tengah jalan
Macet di Jalan Lintas Sumatera pada Minggu (19/1/2025) malam ternyata disebabkan oleh pertikaian antar kelompok. Dugaan mencuat bahwa mereka merupakan suporter PSMS Medan yang beberapa jam sebelumnya menonton pertandingan PSMS Medan vs Sriwijaya FC.
Pertikaian di tengah Jalan Lintas Sumatera itu dibenarkan oleh Kapolsek Patumbak, Kompol Faidir Chaniago. Ia mengatakan bahwa komplotan anak muda yang terlibat pertikaian diduga merupakan suporter PSMS Medan.
“Iya benar (terjadi pembakaran sepeda motor). Sampai saat ini korbannya belum ada membuat pengaduan,” kata Kompol Faidir kepada IDN Times, Senin (20/1/2025) sore.
Pada pukul 20.00 WIB, arus lalu lintas kembali stabil. Personel kepolisian telah datang dan satu unit mobil pemadam kebakaran juga diturunkan untuk memadamkan sepeda motor yang dibakar di tengah jalan.
“Sepeda motornya sudah kita amankan di polsek. (Pelaku yang ditangkap) dasar kita gak ada, kan kita harus ada pengaduan. Waktu kejadian itu memang banyak polisi yang turun untuk mengantisipasi,” beber Kapolsek Patumbak.
2. Pembakaran sepeda motor di tengah jalan merupakan pertikaian lanjutan
Lebih lanjut Faidir mengatakan bahwa sebelum melakukan pembakaran sepeda motor di dekat Polda Sumut, kelompok anak muda yang diduga suporter PSMS Medan itu juga bertengkar di Deli Serdang. Diduga merupakan aksi balasan.
“Titik permasalahannya bukan di daerah kita. Di daerah Deli Serdang sana,” beber Faidir.
Seusai pertandingan PSMS Medan kontra Sriwijaya FC, komplotan anak muda ini terlibat bersitegang. Beberapa kali terlibat pertikaian, setelah akhirnya pertikaian puncak terjadi di dekat Polda Sumut.
“Iya di sana (Deli Serdang). Jadi kita kena percikannyalah, lalu pembakarannya terjadi di wilayah kita,” bebernya.
3. Pertikaian pertama terjadi di mini market Lubuk Pakam, ada yang luka-luka
Kabar pertikaian suporter PSMS Medan ini disebut Kapolsek Tanjung Morawa AKP Mariduk Tambunan mulanya terjadi di sebuah mini market. Di mana kericuhan itu terjadi pada sore hari.
“Waktu magrib, ada sejumlah suporter bola berkumpul di Indomaret. Kata saksi, di situ ada suporter PSMS yang terluka. Lalu, yang terluka ini dibawa ke rumah sakit,” terang Mariduk.
Meskipun ada korban luka-luka dalam bentrokan ini, namun Mariduk mengatakan sejauh ini belum ada korban yang datang membuat laporan.
“Kabarnya, suporter PSMS ini udah bentrok di Lubuk Pakam. Diduga sesama suporter PSMS. Itu setelah pulang nonton laga PSMS Medan Vs Sriwijaya FC di Stadion Baharoeddin Siregar,” pungkasnya.