Harga Sawit di Simalungun Capai Rp2.940/Kg, Petani Masih Keluhkan Rendahnya Produksi

Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di tingkat petani di Kabupaten Simalungun kembali mengalami kenaikan. Pada Minggu (28/9/2025), harga TBS tercatat menembus Rp2.940 per kilogram, naik Rp20 dari pekan sebelumnya yang berada di angka Rp2.920 per kilogram.

Dibaca Juga : Bank Sumut Dinobatkan Sebagai Institusi Terpopuler di Media Sosial AHI 2025

Pemilik Ram Timbangan Digital di wilayah tersebut, Eko Manurung, mengatakan bahwa harga Rp2.940/kg berlaku jika petani mengantar langsung hasil panennya ke ram.

“Kalau kami jemput ke kebun, akan dikurangi ongkos angkut dan biaya muat sebesar Rp200.000 per ton,” ujar Eko, Minggu (28/9/2025).

Lebih lanjut, Eko menyebutkan bahwa produksi sawit petani di wilayah Simalungun mulai menunjukkan tren kenaikan. Hal ini dipicu oleh hujan yang belakangan rutin turun di daerah tersebut, setelah sebelumnya sempat mengalami penurunan produksi atau masa “trek”.

“Produksi memang mulai naik, tapi belum sepenuhnya normal,” katanya.

Di sisi lain, petani sawit asal Bosar Galugur, Karben, mengaku bahwa meskipun harga mengalami kenaikan, hasil panen saat ini masih rendah.

Baca Juga:

Kebakaran Hebat di Siantar Satu Rumah dan Dua Motor Ludes, Warga Selamat

“Harganya memang naik, tapi panen lagi sedikit. Biasanya memang begitu, kalau panen banyak harga turun, kalau panen sedikit harga naik. Jadi ya terasa sama saja,” ujarnya.

Karben berharap harga TBS kelapa sawit bisa tetap stabil atau terus meningkat saat memasuki musim panen raya agar petani sawit dapat merasakan hasil yang lebih menguntungkan.

Dibaca Juga : Kebakaran Hebat Landa Madrasah Alwasliyah Pematangsiantar, Tiga Ruangan Ludes

“Semoga harganya bisa stabil atau naik saat panen banyak, supaya petani sawit di Simalungun bisa lebih sejahtera,” tuturnya mengakhiri. Sementara itu, Dinas Perkebunan Simalungun menyatakan siap berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dalam menyediakan dukungan teknis dan distribusi pupuk bersubsidi. “Kami mendorong petani sawit untuk ikut program peremajaan sawit rakyat agar hasil panen lebih optimal,” ujar Kepala Dinas Perkebunan Simalungun.