BI Pematangsiantar Pastikan Kualitas Kredit di Sisibataslabuhan Masih Stabil
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Pematangsiantar memastikan bahwa kualitas kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) di wilayah kerja Sisibataslabuhan masih dalam kategori aman dan terkendali.
Dibaca Juga : Goa Babaliang Pesona Simalungun yang Terlupakan, Kini Siap Mengguncang Dunia!
Kepala KPwBI Pematangsiantar, Muqorobin, mengungkapkan bahwa total aset yang tercatat di Bank Indonesia saat ini mencapai Rp46,1 triliun. Sementara itu, rasio NPL secara umum tercatat sebesar 2,32 persen.
Untuk NPL UMKM berada di angka 2,67 persen, NPL Konvensional 1,80 persen, dan NPL Syariah 4,04 persen.
“Semuanya masih dalam batas aman, karena dikatakan bermasalah apabila rasio NPL melebihi 5 persen,” ujar Muqorobin, Minggu (15/6/2025).
Meski begitu, BI Pematangsiantar tetap mengingatkan pelaku usaha dan perbankan untuk waspada terhadap potensi risiko di masa depan, seperti kenaikan suku bunga global dan gejolak harga komoditas.
Pertumbuhan Kredit Positif
Baca Juga:
Dalam periode Januari hingga April 2025, KPwBI Pematangsiantar mencatat penyaluran kredit mencapai Rp35,5 triliun, meningkat 8,5 persen secara tahunan (year-on-year).
Dari total tersebut, sebanyak Rp33,1 triliun merupakan kredit konvensional dan Rp2,4 triliun merupakan kredit berbasis syariah.
“Kredit kepada sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tercatat sebesar Rp17,9 triliun. Ini menunjukkan tren pertumbuhan kredit yang cukup positif dibandingkan tahun lalu,” tuturnya.
Dibaca Juga : Dana Rp77 Miliar Cair! Gedung IV Pasar Horas Siantar Mulai Dibangun dalam 5 Bulan
Dengan kualitas kredit yang terjaga, masyarakat dan pelaku usaha di Sisibataslabuhan masih bisa mengakses pembiayaan dengan relatif lancar. BI juga mendorong bank untuk tetap mendukung UMKM dengan skema kredit yang sehat. “Kami berharap kondisi ini terus berlanjut agar pertumbuhan ekonomi di wilayah perbatasan semakin kuat,” tutupnya.
Artikel Terkait
