Analisasumut.com
Beranda AKTUAL Golongan Darah Ini Lebih Berisiko Kena Serangan Jantung, Simak Penjelasannya!

Golongan Darah Ini Lebih Berisiko Kena Serangan Jantung, Simak Penjelasannya!

Sebagian besar orang mengetahui golongan darah hanya berkaitan dengan transfusi darah. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa golongan darah tertentu juga memiliki keterkaitan dengan risiko serangan jantung. Lalu, golongan darah mana yang lebih rentan dan apa alasannya?

Golongan Darah yang Lebih Berisiko Terkena Serangan Jantung

Dikutip dari situs American Association of Retired Persons (AARA), orang dengan golongan darah A dan B lebih berisiko mengalami penggumpalan darah, yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung dibandingkan dengan pemilik golongan darah O.

Baca Juga: Rutin Minum Air Kelapa Setiap Hari, Ini 8 Manfaatnya untuk Kesehatan

Penelitian dari American Heart Association pada 2020 yang diterbitkan dalam jurnal Arteriosclerosis, Thrombosis, and Vascular Biology mengamati lebih dari 400.000 orang. Hasilnya menunjukkan bahwa:

  • Orang dengan golongan darah A dan B memiliki kemungkinan 50% lebih besar mengalami trombosis vena dalam (penggumpalan darah di kaki).
  • Risiko emboli paru (gumpalan darah yang menjalar ke paru-paru) meningkat hingga 47% dibandingkan dengan pemilik golongan darah O.
  • Mereka juga berisiko 8% lebih tinggi mengalami serangan jantung dan 10% lebih mungkin mengalami gagal jantung dibandingkan dengan golongan darah O.

Penelitian lain dari European Society of Cardiology juga mendukung hasil tersebut. Dikutip dari The Health Site, pemilik golongan darah B memiliki risiko 15% lebih tinggi terkena serangan jantung dibandingkan pemilik golongan darah O. Sementara itu, pemilik golongan darah A berisiko 11% lebih tinggi mengalami gagal jantung.

 Siap Untuk Tampil Lebih Percaya Diri? Kunjungi Website Kami dan Temukan Layanan Salon Terbaik!

Mengapa Golongan Darah Berpengaruh pada Risiko Serangan Jantung?

Seorang ahli hematologi dari University of Vermont Medical Center, Dr. Mary Cushman, mengungkap bahwa salah satu alasan utama adalah kadar faktor von Willebrand dalam darah.

Faktor von Willebrand adalah protein yang berperan dalam pembekuan darah. Pemilik golongan darah O diketahui memiliki kadar faktor von Willebrand yang lebih rendah, sehingga risiko pembekuan darah abnormal lebih kecil dibandingkan pemilik golongan darah A dan B.

Baca Juga: Waspada! Daftar Makanan dengan Racun Mematikan yang Sering Kita Konsumsi

Selain itu, perbedaan pada trombosit, yaitu fragmen sel kecil dalam darah yang membentuk gumpalan, juga dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap pembekuan darah. Gumpalan darah ini berisiko menyumbat arteri koroner, yang dapat menyebabkan serangan jantung.

Faktor Risiko Serangan Jantung

Serangan jantung terjadi ketika suplai darah ke jantung secara tiba-tiba terputus. Tanpa suplai darah dan oksigen, otot-otot jantung bisa rusak atau mati. Berikut beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan kemungkinan terkena serangan jantung, dikutip dari situs Mayo Clinic:

  • Usia: Pria berusia 45 tahun ke atas dan wanita berusia 55 tahun ke atas lebih berisiko.
  • Merokok: Baik perokok aktif maupun pasif memiliki risiko yang lebih tinggi.
  • Tekanan darah tinggi: Kerusakan arteri akibat tekanan darah tinggi bisa meningkatkan risiko serangan jantung.
  • Kolesterol atau trigliserida tinggi: Kolesterol jahat (LDL) yang tinggi dapat mempersempit arteri dan meningkatkan risiko serangan jantung.
  • Diabetes: Kadar gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko serangan jantung.
  • Obesitas: Kelebihan berat badan sering dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes.
  • Kurang berolahraga: Aktivitas fisik yang rendah meningkatkan risiko penyakit jantung.
  • Pola makan tidak sehat: Konsumsi makanan tinggi lemak trans, garam, dan gula meningkatkan risiko penyakit jantung.
  • Stres: Tingkat stres yang tinggi, terutama kemarahan berlebihan, dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
  • Penggunaan obat-obatan terlarang: Obat-obatan seperti kokain dan amfetamin bisa memicu kejang arteri koroner.
  • Riwayat keluarga: Jika ada anggota keluarga yang pernah mengalami serangan jantung dini, risiko Anda bisa lebih tinggi.
  • Kondisi autoimun: Penyakit seperti artritis reumatoid atau lupus dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Baca Juga: Minuman Tradisional Jepang: Cara Alami Mengatasi Lemak Perut dan Perpanjang Usia

Pencegahan Serangan Jantung

Bagi orang dengan golongan darah A dan B, yang lebih rentan terhadap serangan jantung, penting untuk menjaga pola hidup sehat, seperti:

  • Mengonsumsi makanan sehat yang kaya serat, buah, dan sayur.
  • Berolahraga secara teratur untuk menjaga kesehatan jantung.
  • Menghindari merokok dan konsumsi alkohol berlebihan.
  • Mengelola stres dengan baik, misalnya melalui meditasi atau olahraga.
  • Rutin memeriksakan kesehatan, termasuk kadar kolesterol dan tekanan darah.

Dari berbagai penelitian yang ada, dapat disimpulkan bahwa pemilik golongan darah A dan B memiliki risiko lebih tinggi mengalami serangan jantung akibat kecenderungan pembekuan darah. Namun, dengan menjaga pola hidup sehat, risiko ini dapat ditekan seminimal mungkin.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan