Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS Banjir Parah Landa Tebing Tinggi Akibat Hujan Deras, Ribuan Rumah Terendam

Banjir Parah Landa Tebing Tinggi Akibat Hujan Deras, Ribuan Rumah Terendam

Hujan deras yang mengguyur kawasan Tebing Tinggi sejak malam sebelumnya menyebabkan Sungai Padang meluap. Banjir pun merendam ribuan rumah warga yang tersebar di empat kecamatan.

Tak hanya itu, beberapa pasar tradisional di kota tersebut juga ikut tergenang. Dilansir dari beritanusa.com, Kejadian ini terjadi pada Selasa pagi, (28/01/2025). Saat air sungai mulai meluap dan menyebar ke permukiman serta area publik.

Banjir terparah terjadi di Kelurahan Sri Padang, Bandar Utama, serta Kelurahan Badak Bejuang. Di lokasi-lokasi tersebut, ketinggian air diperkirakan mencapai antara 50 hingga 80 sentimeter. Hal ini membuat banyak rumah penduduk terendam dan kegiatan sehari-hari terganggu.

Baca juga : Banjir Rendam Ribuan Rumah di Batubara, Pj Bupati Heri Tetapkan Status Tanggap Darurat

Empat kecamatan yang terdampak banjir antara lain Kecamatan Rambutan, Kecamatan Tebing Tinggi Kota, Kecamatan Padang Hilir, dan Kecamatan Bajenis.

Menurut warga setempat, kejadian serupa bukanlah hal baru, meskipun kali ini intensitasnya sangat tinggi. Suryani, salah satu warga yang tinggal di daerah yang terendam, mengungkapkan bahwa air mulai masuk ke dalam rumahnya sekitar pukul 1.00 WIB.

“Saya baru sadar pagi tadi, air sudah masuk ke rumah sekitar jam 1 dini hari. Setelah itu, saya langsung mengamankan barang-barang dan berencana mengungsi ke rumah tetangga yang tidak terkena banjir,” ujar Suryani. Kondisi seperti ini, katanya, memang sudah sering terjadi di daerah tersebut, terutama saat musim hujan.

Baca juga : Banjir Meningkat di Kabupaten Batu Bara, Dampak Hujan Deras dan Luapan Sungai

Selain itu, pedagang di Pasar Impres juga merasakan dampak banjir. Igon, salah seorang pedagang ayam, menceritakan bahwa saat ia datang ke pasar pada pukul 4 pagi, air sudah merendam hingga sepinggang orang dewasa. Meskipun demikian, ia memutuskan untuk tetap berjualan meski tahu omzet akan menurun.

“Meski ayam tidak bisa turun semua, saya tetap mencoba jualan. Kondisi ini tentu saja mempengaruhi pendapatan kami,” tutur Igon dengan nada pasrah.

Banjir yang melanda Tebing Tinggi mengundang perhatian banyak pihak, dan hingga saat ini belum ada laporan lebih lanjut mengenai kerugian atau upaya yang dilakukan untuk mengatasi bencana ini.

Masyarakat berharap pemerintah setempat segera mengambil langkah cepat untuk mencegah dampak lebih parah ke depannya.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan