Cuci Muka dengan Air Panas, Benarkah Lebih Bersih? Ini Faktanya
Metode cuci muka dengan air panas sering diyakini mampu membuat wajah lebih bersih karena dianggap dapat membuka pori-pori kulit. Namun, benarkah demikian?
Menurut dermatolog asal Amerika Serikat, Dr. Hannah Kopelman, kepercayaan ini hanyalah mitos.
“Faktanya, pori-pori tidak memiliki otot untuk membuka atau menutup. Air panas mungkin sementara meluruhkan minyak dan kotoran, tetapi tidak benar-benar mengubah ukuran pori-pori,” jelas Hannah, dilansir HuffPost.
Baca Juga: Lilin Aromaterapi vs Reed Diffuser: Mana yang Lebih Efektif untuk Harumkan Ruangan?
Lebih jauh, membersihkan wajah dengan air panas berisiko merusak kulit. Suhu tinggi dapat menghilangkan minyak alami yang membantu menjaga kelembapan kulit, menyebabkan kulit kering, sensitif, iritasi, bahkan memperburuk kondisi seperti eksim dan rosacea. Dalam jangka panjang, kerusakan ini bisa memicu penuaan dini.
Bagaimana dengan air dingin? Meski air dingin dapat membuat kulit terlihat lebih kencang karena pembuluh darah sementara menyempit, hal ini tidak memengaruhi ukuran pori-pori.
Siap Untuk Tampil Lebih Percaya Diri? Kunjungi Website Kami dan Temukan Layanan Salon Terbaik!
“Air dingin tidak membersihkan secara efektif dan membuat kulit sulit menyerap produk skin care,” kata Dr. Rachel Nazarian kepada New York Post.
Jadi, apa suhu terbaik untuk mencuci wajah? Menurut Dr. Nicole Lee, air hangat atau air suhu ruangan adalah pilihan yang ideal.
Baca Juga: Kenali Daun Kelor, Superfood yang Penuh Manfaat untuk Tubuh
“Air suhu ruangan efektif mengangkat kotoran, minyak, dan makeup, sambil menjaga kelembapan alami kulit serta memaksimalkan penyerapan skin care,” jelasnya.
Kesimpulannya, mencuci wajah dengan air panas atau dingin tidak selalu memberikan manfaat seperti yang sering dipercaya. Pilihlah air hangat untuk menjaga kesehatan kulitmu secara optimal!