Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS Sengketa Lahan Bakkara–Sinaga di Simalungun Memanas, Pemindahan Kuburan Jadi Polemik Baru

Sengketa Lahan Bakkara–Sinaga di Simalungun Memanas, Pemindahan Kuburan Jadi Polemik Baru

Persoalan panjang antara keturunan marga Bakkara dan Sinaga di Kabupaten Simalungun tampaknya memasuki babak akhir. Sengketa lahan yang telah berlangsung turun-temurun itu sebenarnya sudah tuntas, setelah tanah yang dipersoalkan dinyatakan sah milik marga Sinaga.

Dibaca Juga : Dukung Sikap Indonesia, Kremlin Sindir IOC: Standar Ganda dalam Olimpiade

Namun, di dalam lahan tersebut masih terdapat kuburan lama (tambak) milik keturunan marga Bakkara, dan inilah yang kini menjadi titik persoalan baru.

Camat Girsang Sipangan Bolon, Viktor Sijabat, menyampaikan bahwa semua permasalahan bisa diselesaikan secara musyawarah. Menurutnya, persoalan kuburan juga telah diakomodasi untuk dipindahkan.

“Kan itu sudah tanah Sinaga, di dalam adalah kuburan berupa tambak Bakkara. Sinaga ini ingin menggunakan tanah jadi dimintalah dipindahkan kuburan ini dan mereka bersedia membiayai ceritanya agar dipindahkan,” ujar Viktor, Kamis (23/10/2025).

Diketahui, pihak Sinaga sebagai pemilik sah lahan berencana memanfaatkan kembali tanah tersebut. Sebagai bentuk penghormatan, mereka telah mengakomodasi pemindahan kuburan itu dan bahkan bersedia menanggung seluruh biaya relokasi ke lokasi baru yang layak.

“Masalah tanahnya sebenarnya sudah selesai. Ini tinggal bagaimana pihak Bakkara mengatur pemindahan tambak (kuburan) mereka. Kami netral saja, karena semua sudah diakomodir dengan baik,” ujar Viktor lagi.

Namun, tidak semua pihak dari Bakkara sepakat. Sebagian keturunan masih menolak pemindahan kuburan tersebut, dengan alasan beragam.

“Kan itu sudah tanah Sinaga, di dalam adalah kuburan berupa tambak Bakkara. Sinaga ini ingin menggunakan tanah jadi dimintalah dipindahkan kuburan ini dan mereka bersedia membiayai ceritanya agar dipindahkan,” ujar Viktor, Kamis (23/10/2025).

Diketahui, pihak Sinaga sebagai pemilik sah lahan berencana memanfaatkan kembali tanah tersebut. Sebagai bentuk penghormatan, mereka telah mengakomodasi pemindahan kuburan itu dan bahkan bersedia menanggung seluruh biaya relokasi ke lokasi baru yang layak.

“Masalah tanahnya sebenarnya sudah selesai. Ini tinggal bagaimana pihak Bakkara mengatur pemindahan tambak (kuburan) mereka. Kami netral saja, karena semua sudah diakomodir dengan baik,” ujar Viktor lagi.

Dibaca Juga : Studi Ungkap Musik Ceria Bisa Kurangi Mual dan Pusing Saat Mabuk Perjalanan

Namun, tidak semua pihak dari Bakkara sepakat. Sebagian keturunan masih menolak pemindahan kuburan tersebut, dengan alasan beragam.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan