Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS Kemenkes Umumkan 35 Ribu Kasus HIV Baru pada Tahun 2024, Apa Penyebabnya ?

Kemenkes Umumkan 35 Ribu Kasus HIV Baru pada Tahun 2024, Apa Penyebabnya ?

(Kemenkes)Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan bahwa sebanyak 35.415 kasus baru HIV dan 12.481 kasus baru AIDS ditemukan sepanjang 2024, terhitung dari Januari hingga September.

Jumlah ini hampir melampaui angka kasus pada periode yang sama di tahun lalu, di mana tercatat lebih dari 50 ribu kasus baru HIV/AIDS pada 2023.

Berdasarkan data yang diperoleh, prevalensi kasus HIV/AIDS secara keseluruhan ditemukan lebih tinggi pada populasi pria, yang mencapai 71 persen, sementara perempuan menyumbang 29 persen.

Laporan ini juga menyoroti tingginya angka kasus yang terjadi pada usia muda. Sebanyak 19 persen kasus HIV/AIDS tercatat pada rentang usia 20-24 tahun, sedangkan 60 persen terjadi pada usia dewasa 25-49 tahun.

Komisioner Kemenkes, Endang, juga menggarisbawahi adanya kasus HIV yang cukup signifikan pada usia remaja di bawah 20 tahun.

“Kita cukup amazed juga, 6 persen di antaranya usia remaja,” ungkap Endang.

Dengan demikian, hampir 90 persen kasus HIV/AIDS di Indonesia menyerang kelompok usia remaja hingga dewasa muda, atau usia produktif.

Baca Juga: 55 produk kecantikan yang tidak memiliki izin BPOM

HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, yang menyebabkan tubuh menjadi lebih rentan terhadap penyakit.

Sementara AIDS adalah kondisi di mana HIV telah mencapai tahap infeksi terakhir, di mana tubuh tidak lagi memiliki kemampuan untuk melawan infeksi.

Penyebaran HIV di Indonesia sebagian besar terjadi melalui hubungan seks yang tidak aman dan penggunaan jarum suntik secara bergantian yang tidak steril.

Pemerintah pun terus berupaya untuk menanggulangi penularan HIV/AIDS melalui kampanye pencegahan, tes rutin, dan distribusi alat pelindung diri.

Penyebab meningkatnya kasus HIV di antaranya adalah kurangnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya tes HIV secara rutin dan penggunaan kondom dalam hubungan seksual.

Selain itu, beberapa faktor sosial, ekonomi, dan budaya turut mempengaruhi penyebaran virus ini. Kemenkes juga menyoroti peran penting edukasi yang lebih intensif dan peningkatan akses terhadap layanan kesehatan bagi kelompok rentan.

Sebagai langkah penanggulangan, Kemenkes berencana memperkuat kampanye pencegahan, distribusi alat-alat perlindungan, dan memperluas akses pengobatan antiretroviral (ARV) untuk meningkatkan kualitas hidup bagi penderita HIV.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan