Permintaan Maaf Tuan Rumah di Asahan Usai Acara DJ Dihentikan Ustaz
Sebuah acara hajatan yang digelar di Desa Punggulan, Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan, mendadak viral di media sosial setelah hiburan musik DJ yang ditampilkan dibubarkan seorang ustaz.
Peristiwa tersebut berujung pada permintaan maaf terbuka dari pihak tuan rumah.
Dalam video yang diunggah, Rabu (16/7/2025), seorang pria bernama Faisal alias Ujang, 52 tahun, warga Dusun IV Desa Punggulan, menyampaikan permohonan maaf atas insiden yang menjadi sorotan publik tersebut.
“Terkait video viral tentang hiburan saat hajatan di rumah saya, dengan penyanyi yang berjoget di atas panggung secara tidak pantas dan dapat mengganggu ketenteraman masyarakat Dusun IV Desa Punggulan, saya memohon maaf sebesar-besarnya,” ujar Faisal dalam pernyataannya.
Permohonan maaf itu ditujukan kepada para tokoh agama dan masyarakat Kecamatan Air Joman, terutama karena lokasi acara berada tepat di depan masjid. Hiburan DJ dan penampilan yang dinilai tidak pantas itu dianggap mencederai nilai-nilai kesopanan dan ketertiban umum.
Camat Air Joman, Sukardinata, saat dikonfirmasi menyampaikan harapannya agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.
Baca juga : Lima Orang Positif Narkoba saat Razia THM di Tebing Tinggi
“Semoga ini menjadi pelajaran bagi kita semua. Kami juga sudah mengingatkan pemerintah desa agar lebih ketat dalam mengawasi bentuk hiburan yang berpotensi mengganggu ketertiban umum,” tuturnya.
Sebelumnya, beredar video berdurasi 1 menit 9 detik yang memperlihatkan seorang pria berbaju putih, mengenakan peci dan sarung, menghentikan pesta musik DJ yang sedang berlangsung dalam acara hajatan warga. Pria tersebut diketahui sebagai pengurus Badan Kemakmuran Masjid (BKM) setempat.
Dalam video yang viral sejak Selasa (15/7/2025) itu, peristiwa disebut terjadi Minggu (13/7/2025) malam. Tampak sang ustaz naik ke atas panggung dan dengan tegas meminta agar acara segera dihentikan.
“Ada tidak rasa malu kalian terhadap Tuhan? Saya siap mati kemari. Saya siap mati,” ujarnya lantang di hadapan para tamu yang sebelumnya tampak larut dalam hiburan malam itu.
Peristiwa ini menjadi perhatian masyarakat luas dan menimbulkan diskusi mengenai batasan dalam hiburan masyarakat, terutama ketika dilaksanakan di lingkungan yang dekat dengan tempat ibadah.






