Analisasumut.com
Beranda AKTUAL Cegah Longsor, Pemkab Dairi Lakukan Hal Ini

Cegah Longsor, Pemkab Dairi Lakukan Hal Ini

Untuk mencegah longsor susulan di kawasan Lae Pondom, Pemerintah Kabupaten Dairi melakukan penghijauan dan edukasi lingkungan. Sekda Dairi, Surung Charles Lamhot Bantjin, memimpin penanaman 200 bibit pohon di area hutan pinjam pakai, bagian dari program “satu juta pohon”.

Bibit yang ditanam antara lain Ketapang Kencana, Tabebuya, dan Pucuk Merah. Kegiatan ini bertujuan menjaga kelestarian lingkungan sekaligus mencegah bencana akibat perambahan hutan. Selain itu, Pemkab Dairi juga berkoordinasi dengan BBPJN untuk mempercepat pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) di Jalinsum Sidikalang–Medan yang sebelumnya amblas akibat longsor.

Upaya pencegahan bencana longsor, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi mengajak seluruh elemen, baik pemerintah maupun masyarakat, untuk bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan.

Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Dairi, Surung Charles Lamhot Bantjin, saat melalui pesan WhatsApp, Jumat (13/6/2025).

“Menjaga kelestarian lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Pemkab Dairi terus berupaya mengedukasi masyarakat agar tidak merambah hutan sembarangan. Untuk itu, kami melanjutkan program Bupati Dairi menanam satu juta pohon, termasuk di rest area Lae Pondom,” ujar Surung.

Ia menjelaskan, kegiatan penghijauan dilakukan di kawasan pinjam pakai hutan seluas 2,65 hektare. Sebanyak 200 bibit pohon ditanam, terdiri dari 50 batang Ketapang Kencana, 50 batang Tabebuya, dan 100 batang Pucuk Merah.

Bibit tersebut merupakan bantuan dari Badan Pengelolaan DAS melalui Dinas Lingkungan Hidup Dairi.

Selain melakukan penghijauan, Sekda Dairi bersama jajaran juga meninjau lokasi longsor di Jalinsum Lae Pondom. Ia menyampaikan penanganan sedang dilakukan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) melalui pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT).

Baca juga : DPRD Sumut: Ketua DPD Golkar Sumut Harus Utamakan Loyalitas

Proses perbaikan saat ini masih menunggu kedatangan alat bor pile dan ditargetkan rampung dalam waktu tiga bulan.

“Kami berharap pekerjaan ini berjalan lancar dan jalur vital penghubung Sidikalang-Medan bisa segera normal kembali,” ucap Surung.

Diketahui, aktivitas perambahan dan penebangan liar di kawasan hutan Lae Pondom, Kabupaten Dairi, diduga menjadi penyebab longsor yang mengakibatkan amblasnya badan Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Sidikalang-Medan, Kamis, (5/6/2025) lalu.

Kerusakan jalan terjadi di wilayah hutan lindung Lae Pondom I, Kecamatan Silahisabungan, dengan panjang amblas sekitar 10 meter dan sempat menutup total akses lalu lintas.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan