Proyek Jalan Lotu-Bogali-Awaai Jadi Sorotan Ketua DPC Demokrat Nias Utara Desak Pemeriksaan
Ketua DPC Partai Demokrat Nias Utara, Hisikia Harefa meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Sumatera Utara dan Aparat Penegak Hukum (APH) melakukan audit dan penyelidikan terhadap proyek pemeliharaan jalan ruas Lotu-Bogali-Awaai, karena diduga dikerjakan oleh rekanan asal jadi dan merugikan keuangan negara.
-Dibaca Juga : ASDP Danau Toba Siapkan Armada Ekstra Antisipasi Lonjakan Penumpang di Libur Panjang
Hisikia mengatakan, pihaknya sangat kecewa melihat hasil kerja rekanan untuk mengerjakan proyek yang menelan dana Rp6.839.444.000 terkesan menyia-nyiakan uang negara tersebut. Sebab, beberapa titik yang sudah dihotmix rekanan dibongkar balik dan dilanjutkan dengan tambal sulam. “Ini kan kerjaan sia-sia dan pemborosan anggaran. Kemudian membuat arus lalu lintas terganggu, serta masyarakat tidak nyaman melewati jalan tersebut,” ujarnya, Kamis (30/1/25).
Hisikia yang juga mantan Ketua DPRD itu menilai, proyek yang dikerjakan oleh perusahaan CV Cemara Indah bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2024 di bawah kendali Dinas PUTR itu tidak ada pengawasan sama sekali baik dari PPK, konsultan pengawas dan anggota DPRD.
“Seharusnya dikerjakan secara profesional, sekali pun tidak diawasi dan tidak asal jadi. Soalnya tidak mungkin tahun depan DAK diarahkan lagi di lokasi yang sama. Artinya harus menunggu beberapa tahun lagi baru bisa,” ucapnya. Terkait proyek yang kini sedang viral ini, Kadis PUTR Nias Utara sebelumnya menyebutkan kalau sejumlah jenis pekerjaan proyek tersebut sebagaimana yang tercatat di papan informasi belum selesai.
Sementara pada awal Januari 2025, Kadis PUTR kembali menyatakan kalau proyek yang menelan dana miliaran itu belum selesai dan belum di PHO, berlanjut awal Januari 2025. Namun, kenyataan di lapangan tidak kelihatan rekanan meneruskan pekerjaan yang belum selesai itu, malah aspal hotmix yang sudah dikerjakan di beberapa titik di bongkar balik. Hal itu terlihat saat Mistar.id melihat langsung pembongkaran aspal hotmix yang sudah di erjakan rekanan persisnya di simpang jalan masuk kantor BKD Nias Utara, Kamis (30/1/25) sekitar pukul 09.40 WIB.
Dibaca Juga : Pasar Sibolga Nauli Terbakar Polisi Ungkap Dugaan Ledakan Tabung Gas Sebagai Pemicu
Koordinator Kepulauan Nias LSM LPPAS-RI, Yason Harefa menyebut ada yang tidak beres sejak proses awal proyek DAK itu dikerjakan. “Seharusnya PPK proaktif mengawasi proyek tersebut tidak terkesan membiarkan rekanan mengerjakan sesuka hatinya. Buktinya baru beberapa hari dihotmix sudah rusak,” kesalnya.