Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS Viral Murid SD Ngeluh Tak Ada Guru Sebulan, Disdik Selidiki Kasus di Nias

Viral Murid SD Ngeluh Tak Ada Guru Sebulan, Disdik Selidiki Kasus di Nias

Viral di media sosial video murid Sekolah Dasar yang mengeluhkan kondisi guru SD Negeri 078481 Uluna’ai Hiligo’o Hilimbarozu di Kabupaten Nias, Sumatera Utara tidak masuk kelas selama sebulan. Kepala Dinas Pendidikan Nias Kharisman Halawa pun melakukan penyelidikan, Senin (20/1/2025).

Dibaca Juga : Tim Seskab di Nias 13 Sungai dan Hutan Jadi Tantangan Edukasi 

Kadisdik Nias, Kharisman mengatakan saat ini pihaknya telah menyelidiki kebenaran video tersebut. Katanya, di sekolah itu terdapat tiga guru berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN), dua guru berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan empat guru status tidak tetap. 

“Saat ini Dinas Pendidikan, Inspektorat dan BKPSDM Kabupaten Nias sedang melakukan pemeriksaan kepada seluruh guru yang mengajar di SDN 078481 Uluna’ai Hiligo’o,”ujar Kharisman dalam keterangan tertulisnya. 

Kharisman juga mengatakan lokasi SD tersebut berada di Dusun III, Desa Laowo Hilimbaruzo Kecamatan Idanogawo, yang merupakan salah satu dusun terisolir yang jaraknya 8.5 Km dari desa Induk. “SD itu hanya dapat diakses dengan jalan kaki yang berbatuan dan menyeberangi 13 kali sungai Na’ai dengan waktu tempuh selama 2 jam,” ujarnya.

Kharisma merinci, bila ingin melalui akses, harus melalui Desa Soroma’asi Kecamatan Ulugawo, dengan jarak lebih jauh 4 Km. Kondisi jalan juga sulit dilalui karena kontur tanah berbukit-bukit terjal.  Kharisman lalu menjelaskan di wilayah Dusun III tersebut dihuni 315 jiwa penduduk. Dan siswa SD tersebut berjumlah 62 orang.

“Semuanya merupakan penduduk dari Dusun III Desa Laowo Hilimbaruzo dan di sekolah tersebut belum ada rumah dinas guru serta jaringan listrik,” tambah Kharisman.  Tak adanya guru yang viral, kata Kharsiman diduga lantaran guru yang mengajar di sekolah tersebut seluruhnya tinggal di luar Dusun III Desa Laowo Hilimbaruzo. Setiap harinya, mereka harus menempuh perjalanan jauh dengan jalan kaki untuk sampai ke sekolah. 

“(Guru) pergi ke sekolah dengan jalan kaki dan melewati sungai sehingga apabila curah hujan tinggi para guru sering tertahan di jalan karena sungai banjir,” ujarnya. “Dan beberapa bulan terakhir ini curah hujan di wilayah Kabupaten Nias cukup tinggi sehingga membuat guru-guru mengalami kendala ke sekolah atau kadang sampai sekolah sudah siang,” kata Kharisman. 

Kendati demikian kata dia, apabila benar para guru tidak mengajar selama sebulan, mereka akan diberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 

“Hukumannya Disiplin PNS sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 94 tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil dan diwajibkan Guru tidur di Dusun III Desa Laowo Hilimbaruzo yang dekat dengan lokasi SDN tersebut  agar tidak terganggu kegiatan belajar mengajar di sana,” ujar Kharisman “Mau bagaimanapun kondisi medan berat, kegiatan belajar mengajar harus tetap jalan” tambah Kharisman. 

Selanjutnya Kharisman, juga menerangkan saat ini Pemkab Nias juga tengah berjuang untuk membuka akses jalan ke desa-desa terisolir. Namun sejauh ini  karena keterbatasan kapasitas fiskal daerah, masih ada 19 desa yang belum dilalui jalan beraspal.

“Untuk itu Pemerintah Kabupaten Nias sangat membutuhkan anggaran infrastruktur konektivitas desa-desa dan dusun agar pelayanan Pendidikan, Kesehatan dan pelayanan pemerintahan bisa lancar dan merata bagi seluruh masyarakat Kabupaten Nias,”tutupnya.

Sebelumnya viral, murid mengeluh hanya ada beberapa siswa dengan kondisi kursi dan meja berantakan. Kondisi serupa juga terlihat di ruang guru, sama sekali tidak ada guru di sana. “Ini keadaan gurunya, tidak ada, gurunya sama sekali tidak ada, ini kantor gurunya tidak ada sama sekali, satu orang pun,” ujar siswa SD yang merekam video.

Lalu, perekam video bertanya kepada siswa lain mengenai kondisi sekolah ini belakangan ini. Siswa itu lalu menyebut bahwa gurunya hanya datang memukul lonceng, lalu pergi pulang.

“Keadaan guru kami, tidak ada satupun, tidak ada mereka pun, satu hari saja tidak ada, satu saja guru pun tidak ada. Kalau ada pun, dipukul lonceng, tidak ada dikasih pelajaran, cuma dipukul saja lonceng sudah pergi mereka,” kata murid SD dalam video.

Siswa SD itu mengatakan keadaan ini sudah terjadi sejak sebulan belakangan. “Satu bulan saja tidak ada mereka, Senin Selasa tidak ada, Rabu tidak ada, sedikit lagi satu bulan, tidak ada mereka, seperti itu sekolah kami,” kata siswa SD tersebut. Lalu, siswa perekam video berkeliling kelas dan terlihat bahwa satu pun kelas tidak ada guru yang mengajar.

Merespon kondisi memprihatinkan ini, Tim Sekretariat Kabinet Prabowo Subianto sudah mengerahkan tim meninjau langsung. Proses itu diketahui lewat video yang diunggah di laman Instagram Sekretarat.Kabinet berbintang biru. 

Amatan Tribun-Medan.com untuk menuju ke sekolah memang sangat butuh pengorbanan. Harus berjalan 2-4 jam melewati bukit bebatuan, meniti arus sungai yang sangat deras, bahkan membahayakan keselamatan jiwa. 

Dibaca Juga : Bobby Nasution Klarifikasi Isu Pembelian Saham PSMS Medan

Lewat video Seskab itu diketahui 3 usulan jalan keluar yang akan dilakukan. Yakni pembuatan mess atau rumah bagi guru di kompleks SD tersebut, dukungan tunjangan dana terpencil bagi para pengajar, dan pembuatan jembatan penyeberangan, dan akses terhadap listrik serta akan langsung dikoordinasikan dengan instansi terkait. 

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan