Analisasumut.com
Beranda AKTUAL Waspada! Gelombang Tinggi Ancam Perairan Samudera Hindia Barat Nias

Waspada! Gelombang Tinggi Ancam Perairan Samudera Hindia Barat Nias

Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim mengimbau nelayan dan pelaku aktivitas laut untuk waspada terhadap potensi gelombang tinggi yang dapat mencapai 2,5 meter di Samudera Hindia barat Kepulauan Nias dan perairan barat Kepulauan Batu, Sumatera Utara.

Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Belawan, Rizki Fadhillah Pratama, Senin (17/2), menjelaskan bahwa gelombang tinggi ini diperkirakan terjadi mulai 17 hingga 20 Februari 2025.

Baca Juga: Wabup Nias Barat Desak BKPSDM Tindaklanjuti Keluhan Honorer Gagal PPPK

Menurutnya, Bibit Siklon 93 W di Laut Cina Selatan menjadi salah satu pemicu peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang di beberapa wilayah perairan Indonesia.

Pola angin di wilayah utara Indonesia bergerak dari timur laut-timur dengan kecepatan 6-20 knot, sementara di bagian selatan umumnya bergerak dari barat daya-barat laut dengan kecepatan 4-20 knot.

“Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna utara, Laut Maluku, Samudera Pasifik utara Maluku hingga Papua barat daya, Laut Banda, dan Laut Arafuru. Kondisi ini berisiko terhadap keselamatan pelayaran,” ujar Rizki.

Ia menambahkan bahwa perahu nelayan berisiko jika kecepatan angin mencapai 15 knot dengan gelombang 1,25 meter, sementara kapal tongkang berisiko pada kecepatan angin 16 knot dengan gelombang 1,5 meter.

Selain itu, Prakirawan BBMKG Wilayah I Medan, Anggun, mengingatkan masyarakat Sumatera Utara untuk mewaspadai hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah lereng timur, lereng barat, pantai barat, dan pegunungan.

Siap Untuk Tampil Lebih Percaya Diri? Kunjungi Website Kami dan Temukan Layanan Salon Terbaik!

“Kondisi hujan lebat ini dapat disertai angin kencang dan berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor,” ungkapnya.

BMKG mengimbau masyarakat, terutama nelayan dan pelaku perjalanan laut, untuk terus memantau perkembangan informasi cuaca guna menghindari risiko yang tidak diinginkan.

BMKG mengimbau nelayan dan masyarakat yang beraktivitas di perairan untuk selalu memantau perkembangan cuaca dan memperhatikan peringatan dini guna menghindari risiko kecelakaan laut.

Selain itu, masyarakat pesisir juga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gelombang tinggi yang dapat berdampak pada aktivitas maritim. Dengan informasi cuaca yang akurat dan kesiapsiagaan yang baik, diharapkan keselamatan pelayaran dan aktivitas di laut tetap terjaga.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan