Sungai Padang Meluap, Warga Tiga Kelurahan di Tebing Tinggi Dilanda Banjir
Banjir akibat luapan aliran Sungai Padang kembali merendam ratusan rumah warga yang terbesar di beberapa kelurahan di Kota Tebing Tinggi, Selasa (11/02/2025). Banjir yang melanda kali ini merupakan kiriman akibat tingginya curah hujan di hulu Sungai Padang yang berada di Kabupaten Simalungun.
Pantauan di lokasi, ratusan rumah yang terendam banjir terdapat di beberapa kelurahan diantaranya Kelurahan Sri Padang, Bandar Utama dan Kelurahan Badak Berjuang. Untuk lokasi terparah berada di Kelurahan Sri Padang dan Kelurahan Bandar Utama, dengan ketinggian air mencapai 30- 80 sentimeter.
Baca juga : Tanggul Sungai Dua Asahan Pecah, Peningkatan Jalan Menuju TPA Kecamatan Datuk Bandar Terganggu
Menurut salah seorang warga di lokasi, air mulai menggenangi pemukiman rumah warga sejak Selasa (11/02/2025) sekitar pukul 06.00 WIB. “Setahu saya air naik sekitar pukul 06.00 WIB dan dalam setahun ini banjir sudah dua x merendam pemukiman rumah warga,” ujar Ewan, dilansir dari Mistar.id.
Namun, Ewan mengaku dia dan keluarga belum mengungsi, karena ketinggian air belum terlalu tinggi. “Kami masih tetap bertahan untuk menjaga barang-barang berharga sekaligus menunggu air banjir surut. Jika air makin naik, kami terpaksa akan mengungsi,” ujarnya.
Sementara itu, Lurah Sri Padang Kecamatan Rambutan, Pipit Syahputra mengatakan, wilayah itu memang rawan banjir.
Baca juga : Tanggul Sungai Sibaro Jebol, 163 Rumah Terendam Banjir di Kecamatan Dolok Masihul
“Untuk penanggulangannya kami sudah sering berkoordinasi dengan Pemko Tebing Tinggi ataupun pihak BPBD dan PUPR untuk dapat meningkatkan beronjong di bantaran Sungai Padang dan juga pintu-pintu air yang ada di Kelurahan Sri Padang,” ujarnya.
Terkait penanggulangan terhadap warga yang terdampak banjir, Pipit menuturkan bahwa warga telah diimbau untuk mengungsi.
“Kami telah memberikan imbauan ke warga melalui kepling. Kami juga punya grup di lingkungannya dan menyampaikan kepada mereka untuk mengungsi. Hanya saja warga masih bertahan karena debit air masih bisa mereka atasi. Tapi kami dari pemerintah tetap mengimbau jika air semakin naik pihak di harapkan kepada warga untuk segera mengungsi,” pungkasnya.






