Analisasumut.com
Beranda AKTUAL Warga Simalingkar B Medan Keluhkan Jalan Rusak

Warga Simalingkar B Medan Keluhkan Jalan Rusak

Status Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk penyakit malaria di Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, telah diperpanjang sebanyak empat kali sejak pertama kali ditetapkan pada Maret 2024. Perpanjangan terakhir masih menunggu Surat Keputusan resmi dari Bupati Nias Selatan, meskipun kondisi pasien malaria dan demam berdarah dengue (DBD) kini dilaporkan membaik, tanpa kasus parah maupun penularan luas.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sumatera Utara, Novita Saragih, menyatakan bahwa meskipun jumlah kasus malaria tidak terlalu signifikan, masih ada temuan kasus di lapangan. Hal ini disebabkan oleh status Nias Selatan sebagai wilayah endemis malaria di Sumatera Utara.

Perpanjangan status KLB ini bertujuan untuk memperkuat koordinasi lintas sektor dalam pengendalian penyakit, terutama di wilayah yang masih terdampak. Pemerintah Kabupaten Nias Selatan terus memonitor perkembangan situasi agar status wabah dapat segera dicabut jika kondisi dinyatakan terkendali.

Masyarakat diimbau untuk tetap menjaga kesehatan dan segera melapor ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala yang mengarah pada malaria atau DBD. Langkah-langkah pencegahan, seperti menjaga kebersihan lingkungan dan pemberantasan sarang nyamuk, sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut.

Baca juga : Srikandi PLN Binjai Gaungkan Energi Bersih, Edukasi Pengguna SPKLU di Hari Kartini

Warga Jalan Pintu Air IV, Kelurahan Simalingkar B, Kecamatan Medan Tuntungan, mengeluhkan kondisi jalan berlubang. Pasalnya, jika hujan turun jalan yang digenangi air sering menjadi menyebabkan kecelakaan.

“Sudah banyak kali lubangnya, sampai-sampai kalau mau lewat terpaksa mengantre. Apalagi kalau jam sibuk seperti pagi dan sore hari, macet jadinya,” kata salah seorang warga sekitar, Nina Ginting, Selasa (22/4/2025).

Nina mengatakan, perbaikan Jalan Pintu Air IV sudah dilakukan pada akhir 2023 lalu. Entah apa sebabnya, jalan rusak lagi. Jalan rusak paling parah ada di depan Komplek Perumahan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

“Pemko Medan yang tahu apa penyebab jalan yang baru diperbaiki tidak bertahan lama. Kalau kami warga sekitar hanya bisa berharap segera diperbaiki lagi,” katanya.

Hal senada juga diungkapkan Eli Muvida. Ia mengaku sudah sangat resah dan terganggu dengan kondisi jalan rusak.

“Prihatin sekali kondisinya jalannya. Jalan ini digunakan sebagai jalur alternatif para sopir yang membawa penumpang ke Berastagi dan daerah lainnya. Semoga cepat diperbaiki,” harapnya.

Menanggapi hal itu, Anggota DPRD Kota Medan, Henry Jhon Hutagalung mengaku sudah menyampaikan permasalahan tersebut ke Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi Kota Medan (SDABMBK).

“Mereka (SDABMBK) berjanji akan segera melakukan survei ke lokasi dan langsung melakukan pengaspalan pada Kamis nanti. Jadi kita tunggu sesuai janji mereka,” ucap Politisi PSI ini.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan