Warga Gelar Aksi Demo Tunggal Tuntut Transparansi Dana Desa di Langkat

Langkat, 15 Mei 2025 — Seorang warga Desa Lalang, Kecamatan Tanjungpura, Kabupaten Langkat, menggelar aksi demonstrasi tunggal di halaman Kantor Camat Tanjungpura.

Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap dugaan penyelewengan dana desa oleh Kepala Desa Lalang, Abdul Hadi, yang diduga menyalahgunakan anggaran lebih dari Rp100 juta pada tahun 2023.

Koordinator aksi, Iswandi alias Iwan Kadok (48), menyatakan bahwa akibat dugaan penyalahgunaan tersebut, dana desa untuk tahun 2024 tidak disalurkan oleh pemerintah pusat. Hal ini berdampak pada terhentinya berbagai program desa, termasuk insentif bagi bilal mayit, penggali kubur, guru ngaji, kader posyandu, serta bantuan langsung tunai (BLT) dana desa.

Dalam orasinya, Iwan menuntut agar Camat Tanjungpura segera mengusulkan pencopotan Abdul Hadi dari jabatannya kepada Bupati Langkat. Ia menegaskan bahwa masyarakat telah berulang kali menyampaikan aspirasi agar dana desa yang diduga diselewengkan dikembalikan, namun tidak pernah mendapat respons memadai dari kepala desa.

Seorang warga bernama M Ikhwan Fahmi menggelar aksi unjuk rasa ataub demonstrasi tunggal di Kantor Desa Pematang Cengal Timur, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, pada Rabu siang (14/05/2025).

Baca juga : DWP RS Jiwa Prof Ildrem Salurkan 20 Kantong Darah

Dalam orasinya, ia menuntut adanya transparansi pemerintah desa dalam mengelola penggunaan dana desa untuk kepentingan masyarakat.

Baca Juga:

Tiga Marketing Judi Online Dikirim ke Kamboja, Polresta Deli Serdang Beberkan Modus

Ikhwan berharap pemerintah desa dapat memperbaiki sistem perencanaan pembangunan desa yang melibatkan seluruh elemen masyarakat dari mulai musdus sampai penetapan perubahan APBDes.

Ia juga meminta penjelasan dan lampiran data penggunaan dana desa baik yang bersifat fisik dan non fisik tahun anggaran 2023, 2024 dan 2025. Menurutnya, hal ini perlu dijelaskan secara terbuka kepada publik.

Aksi damai tersebut disambut baik Kepala Desa Pematang Cengal Timur, Arusman, yang langsung mengajak pengunjuk rasa untuk berdialog di aula kantor desa.

“Kami dari pemerintahan desa sangat berterima kasih masih ada warga yang peduli. Meski ada sedikit terjadi kesalahpahaman, namun setelah kami jelaskan sudah tidak ada masalah lagi,” tuturnya.