Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS Viral! Aksi Debt Collector di Asahan, Warga Berbondong-Bondong Lapor ke Polres

Viral! Aksi Debt Collector di Asahan, Warga Berbondong-Bondong Lapor ke Polres

Viralnya aksi perampasan kendaraan di jalanan oleh debt collector alias DC di Kisaran Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut), membuat warga trauma dan takut.

Hal ini membuat beberapa warga yang pernah merasa dirugikan oleh tindakan debt collector memberanikan diri untuk menyampaikan laporan polisi (LP) ke Polres Asahan atas perampasan sepeda motor.

“Kemarin siang saya dan beberapa orang lain yang pernah menjadi korban perampasan kendaraan baik mobil atau sepeda motor oleh debt collector secara resmi membuat laporan polisi ke Polres Asahan. Seluruhnya kami ada tiga laporan polisi dan satu aduan masyarakat (dumas) yang disampaikan,” kata Hendra salah seorang warga yang membuat laporan saat dihubungi mistar.id, Senin (13/1/25).

Adapun kata Hendra, adanya pernyataan resmi dari kepolisian bahwa tindakan perampasan sepeda motor oleh debt collector tidak dibenarkan dan menjadi salah satu tindak kejahatan membuat mereka berani melaporkan kejadian tersebut secara resmi.

Baca juga : Biaya Rp6,6 Miliiar untuk Peningkatan Struktur Jalan Provinsi di Nias Utara Terbuang Sia-sia

Korban lainnya, Irma yang merupakan warga Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau bahkan mengalami trauma psikis. Mobil Irma diambil paksa oleh sekelompok pria yang mengaku debt collector pada 29 Maret 2024 lalu di Jalan Cokroaminoto Kisaran.

“Mereka mengaku dari Adira, tapi setelah orang tua saya menanyakan kepada pihak Adira di Bagan Batu tentang keberadaan mobil tersebut, pihak Adira mengatakan tidak ada dan tidak mengetahui siapa oknum yang menarik mobil tersebut,” ujarnya.

Irma juga mengatakan, mereka secara paksa merampas kunci mobil tersebut dan membawa lari. Tidak berapa lama, para oknum debt collector mendatangkan mobil derek.

“Sempat terjadi adu mulut, tapi mereka tetap menderek mobil saya. Saat itu, di dalam mobil ada anak saya berusia tiga tahun, tujuh tahun dan adik saya 16 tahun. Saya sudah sampaikan, tapi mereka tidak peduli dan tetap membawa mobil saya,” kata Irma.

Lanjutnya, bahwa mobil Mitsubishi Mirage warna putih dengan nopol BM 1765 PG hingga sekarang tidak tahu dimana keberadaannya.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan