Uji Coba RDF Rorotan Diduga Sebabkan 11 Anak ISPA dan 3 Terinfeksi Mata
Proyek uji coba Refuse Derived Fuel (RDF) di Rorotan, Jakarta Utara, menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan warga sekitar. Sebanyak 11 anak dilaporkan mengalami Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), sementara tiga anak lainnya terkena infeksi mata.
Kasus ini terjadi di Perumahan Jakarta Garden City (JGC), Cakung, Jakarta Timur, yang terpapar bau sampah menyengat dan asap hitam dari aktivitas uji coba pengelolaan sampah di RDF Rorotan. Bau busuk yang menyebar hingga ke pemukiman warga telah dikeluhkan sejak beberapa waktu lalu, tetapi kini dampaknya semakin nyata dengan munculnya berbagai gangguan kesehatan.
Baca Juga: Waspada! 6 Gejala Kolesterol Tinggi di Kaki yang Terasa Saat Berjalan
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto, mengonfirmasi adanya laporan warga terkait masalah kesehatan ini. Ia menyatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk meninjau kondisi para korban dan memastikan langkah penanganan yang tepat.
“Anak-anak yang kemarin dilaporkan terdampak ada 11 yang mengalami ISPA, dan tiga lainnya terkena infeksi mata,” ujar Asep Kuswanto saat ditemui di Kawasan Semper, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (17/3/2025).
Sebagai langkah mitigasi, Dinas LH juga telah memasang alat pemantau kualitas udara di beberapa titik di JGC. Hal ini dilakukan sesuai dengan permintaan warga agar mereka dapat memantau kondisi udara secara real-time. Pemasangan alat pemantau ini diharapkan dapat menjadi dasar dalam menentukan langkah lebih lanjut guna meminimalisir dampak dari uji coba RDF Rorotan.
Siap Untuk Tampil Lebih Percaya Diri? Kunjungi Website Kami dan Temukan Layanan Salon Terbaik!
Namun, hingga saat ini, warga masih merasa resah dan mempertanyakan solusi jangka panjang dari pemerintah terkait masalah ini. Mereka berharap ada tindakan konkret agar dampak pencemaran udara akibat aktivitas RDF tidak semakin parah dan membahayakan kesehatan masyarakat, terutama anak-anak yang lebih rentan terhadap polusi udara.
Sementara itu, desakan agar proyek RDF Rorotan dievaluasi semakin menguat, baik dari warga maupun aktivis lingkungan. Mereka meminta pemerintah meninjau ulang dampak lingkungan dari proyek ini sebelum diterapkan secara permanen.






