Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS Tren Karier di Kalangan Gen Z & Milennial, Pensiun ‘Tipis-tipis’

Tren Karier di Kalangan Gen Z & Milennial, Pensiun ‘Tipis-tipis’

Dalam beberapa tahun terakhir, muncul tren baru di kalangan generasi milenial dan Gen Z yang mengubah cara pandang terhadap pekerjaan dan pensiun. Mereka memperkenalkan konsep microretirement, atau pensiun kecil-kecilan, sebagai alternatif bagi masa depan karier yang sering dianggap monoton dan penuh tekanan.

Tren ini menjadi sorotan karena mencerminkan keinginan generasi muda untuk menikmati hidup sejak dini tanpa menunggu usia pensiun tradisional. Rata-rata usia pensiun di dunia adalah 65 tahun, menurut data Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD). Di Indonesia sendiri, usia pensiun kini diperpanjang menjadi 59 tahun, sebelumnya 56 tahun menurut peraturan pemerintah (PP) 2015.

Microretirement merujuk pada pengambilan jeda atau libur panjang dari pekerjaan di usia produktif untuk menjalani pengalaman hidup, seperti bepergian, mempelajari hal baru, atau sekadar beristirahat. Tidak seperti pensiun konvensional di usia 50-an atau 60-an, microretirement memungkinkan seseorang untuk menikmati hidup dalam potongan waktu yang lebih kecil selama perjalanan karier mereka.

Konsep ini sering disamakan dengan cuti sabatikal atau gap year versi dewasa. Namun, perbedaannya terletak pada tujuan yang lebih personal dan fleksibilitas dalam perencanaan waktu jeda ini.

Generasi milenial dan Gen Z dikenal sebagai generasi yang menghargai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Morgan Sanner, seorang pekerja 27 tahun yang mengambil pensiun ‘tipis-tipis’ mengatakan bahwa gen Z butuh konsep bekerja seperti ini.

Baca juga : Miris! Oknum Kades Tega Gunakan Dana Desa untuk Judi Online

“Saya rasa Gen Z lebih tertarik pada model pekerjaan yang tidak konvensional. Kami lebih mungkin untuk bekerja lepas atau kontrak daripada generasi sebelumnya. Saya berharap microretirement semakin dapat diterima dan dinormalisasi,” ungkap Morgan kepada The Cut.

Seorang konten kreator Anais Felt juga berbagi pengalamannya tentang pensiun sementaranya. Dia mengambil jeda enam bulan dari pekerjaannya di bidang teknologi.

“Saya tidak pernah merasa lebih sehat atau lebih segar. Ini adalah pengalaman luar biasa yang saya rekomendasikan,” ujar Anais.

Meski mode karier ini menjadi tren, namun mengambil jeda panjang dari pekerjaan perlu diambil dengan bijaksana. Dibutuhkan perencaan yang matang untuk micororetiremen. Menabung menjadi kunci utama. Anais menyarankan untuk melunasi utang dan mengumpulkan dana cukup sebelum memulai jeda.

Morgan Sanner menyarankan untuk lebih giat menabung sebelum mengambil langkah microretiremen. Dia sudah memiliki simpangan biaya hidup selama satu tahun serta dana tambahan untuk membiayai perjalanan liburan.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan