Transparansi Dapur MBG Dipertanyakan, Akademisi Minta Keterbukaan Informasi Publik
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Pematangsiantar tengah menjadi sorotan publik.
Dibaca Juga : Bupati Maya Hasmita Lepas 17 Mahasiswa Labuhanbatu Penerima Bantuan Pendidikan ke Al Azhar Kairo
Akademisi Universitas Simalungun (USI), Dr. Darwin Damanik, menekankan pentingnya keterbukaan informasi terkait pengelolaan dapur MBG, mulai dari sumber bahan pokok hingga proses pengolahan dan distribusi.
“Keberadaan dapur MBG saat ini memang masih menimbulkan pro dan kontra. Banyak hal yang perlu diperbaiki agar program ini benar-benar efektif dan dipercaya masyarakat,” ujar Darwin, Kamis (2/10/2025).
Darwin menambahkan, pengalaman beberapa negara yang menjalankan program serupa menunjukkan bahwa dapur MBG sebaiknya dikelola langsung oleh dapur sekolah masing-masing, disesuaikan dengan produk lokal.
“Dengan begitu, mulai dari pembelian bahan baku, proses memasak, hingga distribusi bisa berjalan efektif sesuai aturan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Darwin menegaskan bahwa rekanan dapur MBG harus transparan kepada publik. “Transparansi penting agar masyarakat percaya bahwa program MBG berjalan dengan baik dan bermanfaat bagi anak-anak,” tegasnya.
Baca Juga:
Dibaca Juga : Pemerintah Resmi Buka Program Magang Berbayar, Simak Syarat dan Cara Daftarnya!
Program MBG sendiri digagas untuk meningkatkan gizi anak-anak sekolah sekaligus mengurangi beban orang tua. Namun, tanpa keterbukaan informasi, masyarakat sulit menilai efektivitas program ini.Dengan meningkatnya tuntutan keterbukaan, para pengamat berharap MBG dapat menjadikan kritik ini sebagai peluang untuk memperkuat citra dan kepercayaan masyarakat. Transparansi, menurut mereka, merupakan kunci utama dalam menjaga reputasi dan keberlanjutan bisnis di era digital yang semakin menuntut akuntabilitas.
Artikel Terkait
