Tragedi Penembakan di Malaysia1 WNI Tewas, 2 Kritis dan 2 Stabil, KBRI Siapkan Pemulangan Jenazah
Sebuah insiden penembakan terjadi di Malaysia, mengakibatkan satu warga negara Indonesia (WNI) tewas, sementara dua lainnya dalam kondisi kritis dan dua lainnya stabil. Peristiwa tragis ini berlangsung pada [tanggal kejadian] di [lokasi kejadian], ketika sekelompok orang menjadi sasaran serangan bersenjata oleh pelaku yang hingga kini masih dalam penyelidikan pihak berwenang.
Menurut laporan awal, insiden ini diduga berlatar belakang konflik pribadi atau kriminal, meskipun motif pasti masih ditelusuri oleh kepolisian Malaysia. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia telah mengambil langkah cepat dengan berkoordinasi bersama otoritas setempat untuk menangani korban, termasuk pemulangan jenazah dan perawatan bagi yang terluka.
Pihak keluarga korban di Indonesia telah diberi kabar mengenai kejadian ini, dan pemerintah memastikan akan memberikan pendampingan hukum bagi para WNI yang terlibat. Kepolisian Malaysia berjanji akan mengusut tuntas kasus ini dan menangkap pelaku yang bertanggung jawab atas serangan mematikan tersebut.
Baca juga : Tim Gabungan TNI-Polri Ringkus 20 Terduga Pengguna Sabu di Labuhanbatu
Hingga kini, situasi di lokasi kejadian telah dikendalikan, dan pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk tetap tenang serta menunggu informasi resmi terkait perkembangan kasus ini.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur telah bergerak cepat untuk memberikan akses konsuler kepada empat Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban penembakan oleh aparat Malaysia. Keempat WNI tersebut kini tengah dirawat di dua rumah sakit di Malaysia, yakni RS Serdang dan RS Klang.
Menurut keterangan dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu), dua dari empat korban yang telah diidentifikasi, yakni HA dan MZ yang berasal dari Riau, dalam kondisi stabil. Keduanya telah memberikan penjelasan terkait kronologi kejadian, di mana mereka menegaskan bahwa tidak ada perlawanan dari pihak WNI yang melibatkan senjata tajam terhadap aparat Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM).
Selain menangani korban yang masih dirawat, KBRI Kuala Lumpur juga tengah mengurus proses pemulangan jenazah satu WNI yang meninggal dunia, berinisial B, yang juga berasal dari Provinsi Riau. Pemulangan jenazah direncanakan dilakukan pada Rabu (29/1), dengan bergantung pada ketersediaan tiket penerbangan. Jenazah akan dibawa melalui penerbangan Kuala Lumpur-Pekanbaru, kemudian dilanjutkan dengan perjalanan darat menuju kampung halaman almarhum di Pulau Rupat, Provinsi Riau.
Kementerian Luar Negeri dan KBRI Kuala Lumpur juga berkomitmen untuk memberikan pendampingan hukum kepada seluruh korban. Mereka memastikan hak-hak para korban akan terpenuhi, termasuk pembiayaan perawatan di rumah sakit hingga sembuh.