Toko Laundry Hangus Terbakar di Laut Dendang, Diduga Kerugian Capai Rp150 Juta
Sebuah peristiwa kebakaran melanda toko laundry yang terletak di Jalan Besar Perhubungan, Desa Laut Dendang, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, pada Jumat (14/11/2025).
Meskipun tidak ada korban jiwa maupun luka-luka yang dilaporkan dalam insiden ini, kerugian material akibat kebakaran tersebut diperkirakan mencapai angka sekitar Rp150 juta.
Kerugian material akibat insiden kebakaran yang terjadi pada Jumat (14/11/2025) di toko laundry Jalan Besar Perhubungan, Desa Laut Dendang, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, diperkirakan mencapai sekitar Rp150 juta.
Beruntungnya, tidak ada laporan mengenai korban jiwa maupun luka dalam peristiwa ini.
Berdasarkan informasi yang berhasil dikumpulkan, peristiwa kebakaran hebat ini diduga bermula dari mesin pengering yang tiba-tiba mengeluarkan api.
Baca Juga : Truk Tertimpa Pohon Besar di Jalinsum Siantar–Medan, Arus Lalu Lintas Macet Total
Api kemudian dengan cepat menyambar tabung gas yang berada di area belakang mesin tersebut, menyebabkan kobaran api membesar dan diikuti dengan suara ledakan yang terdengar oleh warga sekitar.
Baca Juga:
Kondisi tersebut sontak memicu kepanikan bagi pemilik laundry dan warga yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Meskipun penjaga laundry sempat berupaya meminta bantuan warga sekitar untuk memadamkan api secara manual, usaha tersebut tidak mampu meredam kobaran api yang terus membesar.
Tak berselang lama setelah kejadian, dua unit mobil pemadam kebakaran segera tiba di lokasi untuk melakukan penanganan.
Api akhirnya berhasil dipadamkan sepenuhnya sekitar satu jam setelah kedatangan tim pemadam.
Kepala Desa Laut Dendang, Supriadi, pada Sabtu (15/11/2025), mengonfirmasi peristiwa tersebut.
“Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Kerugian diperkirakan sekitar Rp150 juta. Kebakaran diduga akibat korsleting listrik pada mesin pengering,” ujar Supriadi.
Pemilik usaha laundry tersebut diketahui bernama Beby, 35 tahun, yang merupakan warga Jalan Perhubungan.
Saat ini, pihak berwenang masih terus melakukan pendataan untuk memastikan total kerugian yang dialami dan menentukan langkah penanganan berikutnya.
Artikel Terkait
