Analisasumut.com
Beranda AKTUAL Toge Panyabungan, Menu Berbuka Puasa Khas Mandailing

Toge Panyabungan, Menu Berbuka Puasa Khas Mandailing

Saat bulan Ramadan tiba, masyarakat Mandailing di Sumatera Utara memiliki hidangan khas yang selalu dinantikan untuk berbuka puasa, yaitu Toge Panyabungan. Hidangan ini merupakan kuliner tradisional yang menggabungkan rasa manis, gurih, dan segar, menjadikannya favorit di kalangan masyarakat setempat.

Toge Panyabungan terbuat dari tauge segar yang disiram dengan kuah santan kental bercampur gula merah dan tepung beras, menciptakan tekstur lembut dan cita rasa unik. Hidangan ini semakin lezat dengan tambahan pisang kepok rebus dan ketan putih kukus, yang memberikan perpaduan rasa manis alami dan kelezatan khas kuliner Mandailing.

Selain rasanya yang menggugah selera, Toge Panyabungan juga dipercaya memberikan manfaat kesehatan karena mengandung serat, protein, dan karbohidrat yang cukup untuk memulihkan energi setelah seharian berpuasa. Tak heran jika hidangan ini selalu menjadi pilihan utama dalam tradisi berbuka puasa di Mandailing Natal dan sekitarnya.

Baca juga : KAI Sumut Siapkan Puluhan Lokomotif dan Kereta untuk Mudik Lebaran 2025

Di sepanjang Ramadan, banyak pedagang menjajakan Toge Panyabungan di pasar-pasar tradisional. Hidangan ini tidak hanya menjadi bagian dari budaya kuliner Mandailing, tetapi juga simbol kebersamaan dalam menikmati waktu berbuka puasa bersama keluarga.

Kuliner ini merupakan salah satu makanan tradisional khas Mandailing khususnya Panyabungan yang digemari warga Kota Medan untuk menu berbuka puasa. Satu porsinya dijual dengan harga Rp13.000.

Penjual toge Panyabungan melayani pembeli di Jalan Letda Sudjono, Medan, Selasa (18/3/2025).

Dengan cita rasa yang khas dan kandungan gizi yang baik, Toge Panyabungan tetap menjadi hidangan favorit saat berbuka puasa bagi masyarakat Mandailing.

Selain sebagai bagian dari tradisi kuliner, hidangan ini juga mencerminkan kekayaan budaya dan kearifan lokal yang diwariskan turun-temurun.

Kehadirannya di setiap Ramadan bukan hanya sekadar pelepas dahaga dan lapar, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan dan kehangatan dalam keluarga. Dengan semakin banyaknya masyarakat yang mengenal dan menikmati Toge Panyabungan, diharapkan kuliner khas ini tetap lestari dan terus diwariskan kepada generasi mendatang.

Dengan cita rasa yang khas dan kandungan gizi yang baik, Toge Panyabungan tetap menjadi hidangan favorit saat berbuka puasa bagi masyarakat Mandailing.

Selain sebagai bagian dari tradisi kuliner, hidangan ini juga mencerminkan kekayaan budaya dan kearifan lokal yang diwariskan turun-temurun. Kehadirannya di setiap Ramadan bukan hanya sekadar pelepas dahaga dan lapar, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan dan kehangatan dalam keluarga. Dengan semakin banyaknya masyarakat yang mengenal dan menikmati Toge Panyabungan, diharapkan kuliner khas ini tetap lestari dan terus diwariskan kepada generasi mendatang.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan