TNI Cegat Mobil Bawa Sekeluarga di Asahan, 20 Kg Sabu Diamankan
Deninteldam I/BB berhasil mencegat mobil yang membawa sekeluarga di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut), pada Kamis (19/12/2024). Dalam penggeledahan tersebut, petugas menemukan 20 kg sabu-sabu yang disembunyikan di dalam mobil tersebut.
Kasdam I/BB Brigjen Refrizal mengungkapkan bahwa pengungkapan tersebut berawal dari informasi yang diterima mengenai pengiriman narkoba dari Tanjungbalai menuju Kota Medan.
Meskipun sempat beredar kabar bahwa oknum TNI terlibat, Refrizal menegaskan tidak ada anggota TNI yang terlibat dalam kasus ini.
“Informasi awalnya melibatkan oknum TNI, namun setelah penyelidikan, kami memastikan tidak ada keterlibatan anggota kami,” kata Refrizal dalam konferensi pers di Kodam I/BB, Jumat (20/12).
Petugas kemudian menyelidiki dan mencegat sebuah mobil yang dikendarai oleh Zulham (51), yang bersama istri dan kedua anaknya, tengah dalam perjalanan menuju Kota Medan. Setelah digeledah, ditemukan narkoba seberat 20 kg di dalam mobil tersebut.
“Pelaku Zulham berperan sebagai kurir narkoba. Dia mengambil sabu-sabu dari seseorang di Sungai Lunang, Asahan, dan rencananya akan mengantarkan barang haram itu ke pintu tol Cemara,” ujar Refrizal.
Zulham mengaku sudah dua kali terlibat dalam peredaran narkoba. Pada 14 Desember 2024, dia juga mengantarkan 5 kg sabu dan menerima upah Rp 4 juta per kilogram.
Sebagai pengrajin kayu, Zulham mendapatkan bayaran yang cukup besar untuk setiap pengiriman narkoba.
Refrizal menambahkan, keluarga pelaku, yakni istri dan anak-anaknya, tidak mengetahui bahwa mereka tengah membawa narkoba.
“Keluarganya tidak tahu sama sekali bahwa mereka membawa barang haram. Mereka hanya pergi ke Medan untuk mengundang saudara pada acara pernikahan anaknya,” jelasnya.
Saat ini, Zulham telah diserahkan ke Polda Sumut untuk proses pemeriksaan lebih lanjut. Pihak Polda Sumut juga sedang mengembangkan penyelidikan untuk mengungkap jaringan narkoba yang terlibat dalam peredaran sabu tersebut.
Dirresnarkoba Polda Sumut, Kombes Yemi Mandagi, mengungkapkan bahwa pihaknya masih mendalami jaringan narkoba yang terkait dengan pelaku.
Sementara itu, status istri dan anak pelaku belum menunjukkan keterlibatan dalam kasus ini.
“Kami masih mengembangkan penyelidikan untuk mengetahui lebih lanjut,” ujar Yemi.
Dengan pengungkapan ini, petugas berharap dapat memutus rantai peredaran narkoba yang semakin meresahkan masyarakat.