Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS Terobosan Baterai Listrik: KAIST dan LG Energy Kembangkan Teknologi Isi Daya 12 Menit untuk 800 Km

Terobosan Baterai Listrik: KAIST dan LG Energy Kembangkan Teknologi Isi Daya 12 Menit untuk 800 Km

Kekhawatiran soal jarak tempuh kendaraan listrik (EV) dan lamanya waktu pengisian daya kini menemukan jawabannya. Tim peneliti dari Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST) bersama LG Energy mengumumkan terobosan teknologi baterai terbaru yang mampu menempuh jarak hingga 800 km hanya dengan pengisian daya selama 12 menit.

Dibaca Juga : Dekranasda Simalungun Ikuti Rakernas 2025, Targetkan Kerajinan Lokal Go Internasional

Kemajuan ini berpotensi menjadi titik balik besar dalam industri otomotif, mempercepat transisi dari kendaraan berbahan bakar minyak (BBM) ke kendaraan listrik.

Terobosan Teknologi Lithium-Logam

Para peneliti mengembangkan elektrolit cair penghambat kohesi untuk meningkatkan kinerja baterai lithium-logam. Teknologi ini menggantikan anoda grafit pada baterai ion-lithium dengan logam lithium, yang mampu menyimpan energi lebih padat.

Profesor Hee Tak Kim dari Departemen Teknik Kimia dan Biomolekuler KAIST menjelaskan bahwa tantangan utama baterai lithium-logam adalah pertumbuhan dendrit—kristal lithium yang terbentuk saat pengisian daya cepat dan berpotensi menimbulkan korsleting internal.

“Penelitian ini menjadi fondasi utama untuk mengatasi hambatan teknis baterai lithium-logam, khususnya dengan memahami dan menstabilkan struktur antarmuka,” ujar Kim, dikutip dari laman resmi KAIST.

Cara Kerja Elektrolit Cair Baru

Elektrolit cair yang dikembangkan bekerja dengan memanfaatkan struktur anion berikatan lemah dengan ion lithium (Li+). Hasilnya, ketidakseragaman pada permukaan lithium dapat diminimalkan, sekaligus menghambat pertumbuhan dendrit.

Dengan inovasi ini, baterai tidak hanya bisa diisi ulang lebih cepat, tetapi juga tetap mempertahankan kepadatan energi tinggi yang dibutuhkan kendaraan listrik jarak jauh.

Dampak bagi Industri Otomotif

Dibaca Juga : Terungkap! Rekening Dormant Rp70 Miliar Diduga Jadi Motif Penculikan Kacab BRI Jakarta

Jika berhasil dikomersialisasikan, teknologi ini akan menghapus dua hambatan terbesar adopsi kendaraan listrik: keterbatasan jarak tempuh dan lama pengisian daya. Hal ini diperkirakan mempercepat pengurangan ketergantungan pada bensin serta memperkuat posisi EV sebagai kendaraan masa depan.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan