Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS Tanpa Listrik Sejak 1970, Guru dan Siswa di Simalungun Belajar dengan Pelita dan Semangat

Tanpa Listrik Sejak 1970, Guru dan Siswa di Simalungun Belajar dengan Pelita dan Semangat

Bangunannya renta. Cat dinding mengelupas, tiang-tiang kusam menopang seng yang mulai berkarat. Di halaman berdebu, anak-anak berseragam putih merah riang berjalan, sebagian tanpa alas kaki. SD Negeri 095170 Sinar Baru tak pernah dialiri listrik sejak 1 Januari 1970.

Dibaca Juga : Pemkab Toba Segera Distribusikan 34 Ruko di Venue untuk Masyarakat, Ini Kriteria Penerimanya!

Setiap pagi, 70 siswa dari Nagori Sinar Baru menyusuri jalan tanah sejauh dua kilometer untuk sampai ke SD Negeri 095170 Sinar Baru. Ini menjadi satu-satunya tempat mereka menimba ilmu.

Tenaga pendidiknya terdiri dari enam guru kelas dan satu guru mata pelajaran berstatus ASN dan PPPK. Proses belajar-mengajar tetap berlangsung meski tanpa lampu, kipas, atau akses ke perangkat digital.

Kepala Sekolah Minan Saragih mengatakan usulan pemasangan listrik sudah sangat sering dilakukan.

“Tahun lalu saja sudah tiga kali kami usulkan. Tahun 2022 pun sudah diusulkan juga. Bahkan, waktu anggota DPRD yang baru berkunjung ke Sinar Baru juga sudah kami sampaikan,” ujar Minan kepada Mistar, Senin (5/5/2025).

Menurutnya, kendala utama karena syarat teknis dari pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) belum bisa dipenuhi.

“Katanya, harus ada minimal 10 rumah tangga yang menggunakan listrik di sekitar lokasi. Tapi, di sini hanya ada ladang warga, tidak ada permukiman. Jadi tidak bisa dipenuhi,” ujar Minan yang akan pensiun tahun depan.

Sekolah memang memiliki satu genset, namun penggunaannya terbatas.”Itu pun hanya untuk menarik air dari sumur bor. Di dalam kelas sama sekali tidak ada penerangan dari genset,” kata Minan yang sudah mengajar sejak tahun 90-an di sekolah tersebut.

Operator sekolah, Rijal Parulian Girsang, juga harus mencari sinyal dan mengisi daya laptop dari rumah untuk menyelesaikan laporan digital yang diwajibkan pemerintah.

“Ada sinyal, tetapi hilang-hilang. Harus cari tempat yang tinggi,” ujarnya.

Melihat kondisi ini, salah seorang orang tua murid sudah menyampaikan langsung persoalan tersebut saat anggota DPRD melakukan reses ke Nagori Sinar Baru.

“Kami sampaikan agar sekolah anak-anak kami bisa segera terang. Kasihan mereka belajar gelap-gelap, apalagi kalau hari mendung,” kata Rolika Sinaga.

Saat ditanya kepada salah satu anggota DPRD Simalungun dari Partai Demokrat, Hotman Sipayung terkait kondisi sekolah yang sudah 55 tahun tanpa listrik, ia mengatakan akan terus memperjuangkan kebutuhan dasar tersebut.

Dibaca Juga : Wamenparekraf Resmikan Gerakan Wisata Bersih, Blusukan ke Kawasan Parapat

“Tetap kita suarakan dan perjuangkan,” ujarnya pada Senin (5/5/2025) siang. Hotman juga mendorong agar instansi terkait segera menindaklanjuti dan merealisasikan pemasangan jaringan listrik di SD Negeri 095170 Sinar Baru.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan