Tanggul Pantai Mutiara Rembes, Bikin Jalan Becek dan Berlumut
Tanggul di kawasan Pantai Mutiara, Penjaringan, Jakarta Utara, dilaporkan mengalami rembesan yang menyebabkan jalanan sekitar menjadi becek dan berlumut.
Warga setempat mengeluhkan kondisi ini karena air yang merembes menggenangi jalan, membuat permukaan licin dan berbahaya bagi pejalan kaki maupun pengendara.
Beberapa penghuni menyatakan bahwa rembesan sudah terjadi sejak beberapa waktu lalu, tetapi hingga kini belum ada perbaikan yang signifikan. Pihak pengelola kawasan disebut telah menerima laporan warga dan berjanji akan segera menangani masalah tersebut guna mencegah dampak yang lebih luas, termasuk risiko abrasi dan banjir rob.
Baca juga : Kronologi Polisi di Sulsel Bunuh Diri Saat Ditangkap BNN, Tenggak Cairan Pembersih Kaca
Air laut di tanggul Pantai Mutiara terlihat merembes ke Jalan Muara Baru Ujung RT 20, RW 17, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Selasa (4/1/2025) siang. Pengamatan Kompas.com di lokasi, sekitar pukul 12.30 WIB, rembesan air laut membuat Jalan Muara Baru Ujung menjadi becek.
Warga sekitar bernama Purnowo (54) berujar, air laut memang kerap rembes di area tanggul Pantai Mutiara.
“Ini merupakan air rembesan, air laut kalau lagi pasang pasti meluap ke jalan,” ucap Purnowo saat diwawancarai di lokasi, Selasa. Oleh sebab itu, Jalan Dermaga Ujung kerap becek hampir setiap harinya imbas rembesan air laut.
Bahkan, beberapa titik jalan di area ini terlihat berlumut dan begitu licin. Alhasil, para pengendara harus serba ekstra hati-hati saat melewati jalan ini, ditambah lokasi tanggul berada persis di tikungan yang menanjak.
Sementara itu, warga lain bernama Warni (58) mengungkapkan, rembesan air laut hari ini cenderung kecil. Biasanya, rembesan air yang meluap ke jalan bisa setinggi mata kaki jika kondisi sedang pasang. “Paling semata kaki aja,” ucap Warni.
Warga berharap pihak terkait segera mengambil tindakan untuk mengatasi rembesan tanggul di Pantai Mutiara agar tidak semakin parah. Selain mengganggu aktivitas, kondisi ini berpotensi membahayakan keselamatan pengguna jalan.
Pengelola kawasan dan pemerintah setempat diharapkan dapat melakukan perbaikan permanen guna mencegah dampak lebih luas, seperti abrasi atau banjir rob. Dengan respons cepat dan solusi yang tepat, lingkungan sekitar dapat kembali aman dan nyaman bagi warga.






