Analisasumut.com
Beranda AKTUAL Studi Ungkap, Konsumsi Makanan Ini Bisa Mempercepat Penuaan Dini

Studi Ungkap, Konsumsi Makanan Ini Bisa Mempercepat Penuaan Dini

Sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa konsumsi makanan ultra-olahan secara berlebihan dapat mempercepat penuaan biologis. Studi yang diterbitkan dalam jurnal Age and Aging ini dipimpin oleh ahli biokimia nutrisi dari Monash University, Barbara Cardoso.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa setiap peningkatan konsumsi makanan ultra-olahan (ultra-processed foods/UPF) sebesar 10 persen dapat mempercepat penuaan biologis hingga 2,4 bulan dan meningkatkan risiko kematian hampir 2 persen dalam periode dua tahun. Hasil ini menjadi peringatan bagi masyarakat agar lebih selektif dalam memilih makanan sehari-hari.

Baca Juga: 9 Obat Asam Urat Alami, Mudah Didapat dan Ampuh Redakan Nyeri Sendi

Makanan Ultra-Olahan yang Berisiko

Makanan ultra-olahan yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi berbagai jenis produk yang telah melalui banyak tahap pemrosesan dan biasanya mengandung tambahan zat aditif, pengawet, serta pemanis buatan. Beberapa contoh makanan tersebut adalah:

  • Keripik kemasan
  • Minuman berkarbonasi
  • Mi instan
  • Es krim
  • Cokelat
  • Biskuit
  • Makanan siap saji seperti sosis, burger, nugget ayam dan ikan
  • Makanan ringan kemasan yang manis atau gurih
  • Energy bar

Peneliti utama, Dr. Barbara Cardoso, dari Departemen Nutrisi, Dietetika, dan Makanan di Monash University, menegaskan bahwa temuan ini menyoroti pentingnya mengonsumsi makanan yang tidak diproses atau hanya mengalami sedikit pemrosesan.

“Hubungan antara makanan ultra-olahan dan penanda penuaan biologis masih kurang dieksplorasi, meskipun sudah banyak bukti mengenai dampak buruk dari makanan ini terhadap kesehatan,” ujar Dr. Cardoso, dikutip dari laman resmi Monash University pada Kamis (20/2/2025).

Siap Untuk Tampil Lebih Percaya Diri? Kunjungi Website Kami dan Temukan Layanan Salon Terbaik!

Menurutnya, peningkatan konsumsi makanan ultra-olahan dapat memicu berbagai efek negatif pada kesehatan, termasuk percepatan penuaan dan peningkatan risiko penyakit kronis.

Dampak Konsumsi Makanan Ultra-Olahan

Dalam penelitian ini, para ilmuwan menganalisis data dari 16.055 peserta berusia 20-79 tahun yang berasal dari Amerika Serikat. Mereka menggunakan informasi dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional AS (NHANES) tahun 2003-2010 untuk mengukur pola konsumsi makanan para partisipan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap peningkatan 10 persen dalam konsumsi makanan ultra-olahan berhubungan dengan percepatan penuaan biologis sebesar 0,21 tahun. Lebih lanjut, partisipan yang mengonsumsi makanan ultra-olahan dalam jumlah tinggi memiliki usia biologis yang lebih tua 0,86 tahun dibandingkan mereka yang mengonsumsi makanan olahan dalam jumlah rendah.

Yang menarik, hubungan antara asupan UPF dan penuaan biologis tetap signifikan meskipun sudah disesuaikan dengan faktor-faktor lain seperti kualitas makanan dan total asupan energi. Hal ini menunjukkan bahwa bukan hanya jumlah kalori yang dikonsumsi yang berpengaruh, tetapi juga tingkat pemrosesan makanan itu sendiri.

Siap Untuk Tampil Lebih Percaya Diri? Kunjungi Website Kami dan Temukan Layanan Salon Terbaik!

“Dengan pola makan standar 2.000 kalori per hari, menambahkan 200 kalori ekstra dari makanan ultra-olahan, seperti 80 gram chicken bite atau sebatang cokelat kecil, dapat mempercepat penuaan biologis lebih dari dua bulan dibandingkan dengan penuaan kronologis,” jelas Dr. Cardoso.

Mengapa Makanan Ultra-Olahan Berbahaya?

Para peneliti mencurigai bahwa percepatan penuaan biologis akibat makanan ultra-olahan berkaitan dengan berbagai faktor, di antaranya:

  • Kurangnya kandungan flavonoid dan fitoestrogen: Zat ini banyak ditemukan pada makanan alami seperti buah dan sayur segar dan berperan dalam perlindungan sel dari kerusakan.
  • Tingginya paparan zat kimia dan senyawa tambahan: Bahan tambahan dalam makanan ultra-olahan dapat memicu stres oksidatif dan peradangan yang berdampak buruk pada sel-sel tubuh.
  • Peningkatan risiko penyakit kronis: Konsumsi UPF dalam jumlah tinggi dikaitkan dengan risiko penyakit seperti obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan gangguan metabolisme lainnya.

Pentingnya Mengurangi Konsumsi Makanan Ultra-Olahan

Dr. Cardoso menekankan bahwa hasil studi ini seharusnya menjadi perhatian bagi masyarakat luas, termasuk di Australia. Data menunjukkan bahwa makanan ultra-olahan menyumbang hampir 40 persen dari total asupan energi di kalangan orang dewasa Australia.

“Mengingat populasi global terus menua, memahami efek buruk dari makanan ultra-olahan semakin penting. Strategi kesehatan masyarakat harus lebih fokus pada pola makan sehat untuk memperpanjang usia harapan hidup yang berkualitas,” kata Dr. Cardoso.

Siap Untuk Tampil Lebih Percaya Diri? Kunjungi Website Kami dan Temukan Layanan Salon Terbaik!

Ia menambahkan bahwa mengurangi konsumsi makanan ultra-olahan dapat menjadi langkah efektif dalam memperlambat penuaan biologis dan mendukung kesehatan jangka panjang.

“Temuan ini menjadi alasan kuat untuk membatasi konsumsi makanan ultra-olahan dan lebih memilih makanan alami yang kaya nutrisi. Jika kita ingin mendorong proses penuaan yang lebih sehat, menghindari makanan ultra-olahan bisa menjadi salah satu langkah utama yang dapat kita lakukan,” pungkasnya.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan