Analisasumut.com
Beranda AKTUAL Spesialis Saraf Jelaskan Perbedaan Sakit Kepala dan Pusing, Jangan Sampai Keliru!

Spesialis Saraf Jelaskan Perbedaan Sakit Kepala dan Pusing, Jangan Sampai Keliru!

Spesialis saraf Jeffry Foraldy Haryanto mengungkapkan bahwa sakit kepala dan pusing sering dianggap sama, padahal keduanya memiliki perbedaan mendasar. Menurut lulusan Universitas Sam Ratulangi Manado itu, perbedaan utama terletak pada sensasi yang dirasakan oleh penderita.

“Kadang seseorang merasa pusing, tetapi sebenarnya mengalami sakit kepala. Ada juga yang mengeluh sakit kepala, tetapi sebenarnya itu pusing. Jadi, dua hal ini mirip tetapi tidak sama. Yang membedakan adalah sensasi yang dirasakan,” ujar Jeffry.

Baca Juga: Menguak Fakta: Apakah Lemak dalam Alpukat Sehat untuk Tubuh?

Dokter di Rumah Sakit Hermina Bitung itu menjelaskan bahwa pusing lebih terkait dengan sensasi keseimbangan tubuh, seperti perasaan berputar, tidak stabil, atau bergoyang. Sementara itu, sakit kepala lebih beragam sensasinya, seperti nyeri berdenyut, terasa ditekan, diremas, terikat, atau bahkan ditusuk-tusuk.

“Ada beberapa kondisi sakit kepala yang juga disertai dengan pusing, mual, atau muntah. Jadi, bisa saja beberapa gejala ini muncul bersamaan,” jelasnya.

Jenis-Jenis Sakit Kepala

Jeffry menjelaskan bahwa sakit kepala secara umum terbagi menjadi dua kategori utama, yaitu sakit kepala primer dan sekunder. Sakit kepala primer tidak disebabkan oleh penyakit lain, sedangkan sakit kepala sekunder merupakan gejala dari kondisi medis tertentu.

“Sakit kepala primer pada umumnya tidak berbahaya dan tidak mengancam jiwa. Namun, sakit kepala sekunder bisa menjadi tanda adanya penyakit yang lebih serius,” ungkapnya.

Sakit kepala primer terdiri dari tiga tipe utama:

  1. Sakit kepala tipe tegang (tension headache) – sering terjadi akibat stres atau ketegangan otot di kepala dan leher.
  2. Migrain – ditandai dengan nyeri berdenyut yang biasanya terjadi di satu sisi kepala dan sering disertai dengan mual serta sensitivitas terhadap cahaya atau suara.
  3. Sakit kepala klaster – jenis yang lebih jarang terjadi tetapi sangat menyakitkan, sering muncul secara berulang dalam periode waktu tertentu.

Siap Untuk Tampil Lebih Percaya Diri? Kunjungi Website Kami dan Temukan Layanan Salon Terbaik!

Sementara itu, sakit kepala sekunder bisa dipicu oleh berbagai kondisi medis, termasuk:

  • Gangguan di rongga mulut, gigi, atau tenggorokan
  • Radang atau infeksi telinga
  • Sinusitis atau gangguan hidung lainnya
  • Penyakit mata seperti glaukoma
  • Kondisi serius di otak seperti tumor, pendarahan otak, stroke, atau infeksi seperti meningitis

“Jika sakit kepala disebabkan oleh gangguan di dalam otak, ini bisa menjadi kondisi yang berbahaya. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejalanya dan segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami sakit kepala yang tidak biasa atau berulang,” pungkas Jeffry.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan