Serapan Gabah Anjlok, Bulog Siantar Hadapi Tantangan Usai Musim Panen
Perum Bulog Cabang Pematangsiantar mencatat penurunan serapan gabah dari para petani, seiring berakhirnya musim panen di wilayah kerjanya. Penurunan ini membuat pasokan gabah yang biasa diserap Bulog menjadi berkurang secara signifikan.
Dibaca Juga : Ngebut di Jalan Ade Irma, Pemotor Tewas Hantam Gerobak Martabak di Siantar
Asisten Manager Supply Chain dan Pelayanan Publik (SCPP) Bulog Siantar, Aryo Wibisono, menjelaskan saat ini aktivitas penyerapan gabah memang menurun karena sudah melewati masa panen.
“Kondisi sekarang ini memang pasokan mulai menipis karena panen telah usai. Jadi saat ini, Bulog tidak lagi menyerap gabah seperti sebelumnya,” ujar Aryo, Minggu (3/8/2025).
Aryo menegaskan penurunan serapan bukan disebabkan oleh kenaikan harga pasar, melainkan murni karena ketersediaan gabah yang terbatas, diperparah oleh faktor kekeringan di sejumlah daerah.
“Bulog tetap siap menyerap gabah sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP), yakni Rp6.500 per kilogram,” katanya.
Ia menambahkan saat ini harga gabah di tingkat petani mengalami kenaikan, yang justru memberikan keuntungan lebih bagi petani. Dalam kondisi seperti ini, Bulog tidak perlu bersaing secara agresif, karena petani telah mendapatkan harga yang menguntungkan dari pengepul.
Dibaca Juga : DPR RI Targetkan 800 Ribu Guru Rampungkan PPG di 2025, Pendidikan Lebih Berkualitas?
“Kalau harga di pasar tinggi, biarlah petani menjual ke pengepul dan mendapat untung. Tapi saat harga rendah, Bulog hadir membeli dengan harga HPP agar petani tetap terlindungi,” ucap Aryo.






