Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS Rusia Siap Kerja Sama dengan Indonesia di Bidang Nuklir

Rusia Siap Kerja Sama dengan Indonesia di Bidang Nuklir

Pada 19 Juni 2025, Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di St. Petersburg untuk memperdalam hubungan strategis kedua negara Dalam pertemuan itu, Putin mengusulkan kerja sama intensif, termasuk di bidang militer, keamanan, perdagangan, dan energi nuklir.

Baca juga : Pencuri Motor di Hamparan Perak Ditangkap Usai Dihajar Massa

Rusia melalui perusahaan nuklir negara Rosatom, siap mendukung Indonesia dalam membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pertama, ditargetkan memiliki kapasitas sekitar 500 MW dan beroperasi sekitar tahun 2032 . Ini adalah bagian dari rencana Indonesia untuk mengurangi ketergantungan pada batubara dan menurunkan emisi karbon sambil memenuhi lonjakan kebutuhan energi di masa depan .

Pembicaraan sebelumnya juga telah berlangsung sejak beberapa bulan yang lalu: Duta Besar Rusia Sergei Tolchenov menyatakan keseriusan negara tersebut dalam memperluas kerja sama teknologi nuklir dan antariksa dengan Indonesia, termasuk potensi reaktor modular kecil, serta pendampingan teknis dari Rosatom.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi Indonesia yang non-blok, membuka pintu untuk berbagai mitra global dan memperkuat posisi dalam BRICS. Rusia memandang Indonesia sebagai mitra penting di Asia Tenggara, terutama dalam konteks energi dan pertahanan .

Jika Anda ingin rincian lebih lanjut — seperti model reaktor yang dibahas, skema pendanaan, atau reaksi legislatif domestik — saya siap membantu.

Rusia siap bekerja sama dengan Indonesia di bidang nuklir. Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan kerja sama di sektor nuklir dengan tujuan damai.

Hal itu disampaikan Putin dalam pernyataan pers seusai pertemuan bilateral dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Constantine, St. Petersburg, Kamis (19/6/2025).

“Kami terbuka untuk kerja sama dengan Indonesia di bidang nuklir,” ujar Putin.

Kerja sama nuklir yang dimaksud difokuskan pada penggunaan energi nuklir di bidang kesehatan, pertanian, dan pelatihan sumber daya manusia.

Tak hanya sektor nuklir, Rusia berminat memperluas kemitraan dengan Indonesia di berbagai bidang lain, seperti:

  1. Teknologi canggih
  2. Eksplorasi luar angkasa
  3. Pengembangan kota pintar (smart city)
  4. Kecerdasan buatan (AI)
  5. Pertukaran budaya

“Selama lebih dari enam tahun, kami telah menyelenggarakan konser, pameran, dan pertunjukan seni di Pusat Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Rusia di Jakarta,” ujarnya.

Kerja sama pendidikan antara kedua negara terus berkembang. Saat ini, pusat pendidikan Rusia dan Indonesia telah dibuka di Jakarta dan Bali. Selain itu, lebih dari 500 mahasiswa Indonesia tercatat sedang menempuh pendidikan tinggi di Rusia. 

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan