Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS Rusak Parah, Jalan Provinsi Nenas Siam Belum Diperbaiki, Ini Penjelasan Dinas PUTR Batu Bara

Rusak Parah, Jalan Provinsi Nenas Siam Belum Diperbaiki, Ini Penjelasan Dinas PUTR Batu Bara

Warga Desa Nenas Siam, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batu Bara, bersama para pengguna jalan mengeluhkan kerusakan ruas jalan provinsi Kuala Tanjung–Bandar Khalifah. Di sepanjang jalur tersebut terdapat sedikitnya lima titik kerusakan berat yang hingga kini belum juga diperbaiki.

Keluhan masyarakat ramai diperbincangkan di media sosial Facebook. Dalam unggahan yang beredar, terlihat kondisi jalan berlubang, rusak parah, bahkan sempat terputus saat banjir melanda sehingga menyulitkan kendaraan untuk melintas.

Menanggapi keluhan itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Batu Bara, Rubi Siboro, memberikan penjelasan, Rabu (17/12/2025).

Rubi menyampaikan ruas jalan tersebut berstatus jalan provinsi, sehingga kewenangan perbaikannya berada di bawah Dinas PUPR Provinsi Sumatera Utara. “Perbaikan jalan ini merupakan kewenangan provinsi. Namun demikian, Pemerintah Kabupaten Batu Bara sudah mengusulkan agar perbaikan dapat segera dilakukan,” ujar Rubi.

Baca juga : Akses Utama Rusak Parah, Warga Pagar Merbau–Galang Menanti Perbaikan Jalan

Ia menjelaskan, saat ini Pemkab Batu Bara bersama Dinas PUPR Provinsi Sumatera Utara tengah melakukan sejumlah upaya penanganan untuk mengurangi luapan air sungai yang kerap menggenangi badan jalan.

Langkah-langkah yang dilakukan meliputi perbaikan tanggul sungai serta normalisasi dengan pengerukan sedimen di beberapa titik rawan.

“Perbaikan tanggul dan pengerukan sedimen masih berlangsung. Perbaikan jalan belum dapat dilakukan karena kondisi air masih mengalir. Setelah penanganan tersebut selesai, diharapkan air tidak lagi meluap sehingga perbaikan jalan bisa dilaksanakan,” katanya.

Pantauan di lapangan menunjukkan kerusakan jalan semakin parah setelah banjir beberapa waktu lalu dan berdampak langsung terhadap aktivitas serta mobilitas masyarakat.

Setiap kali hujan deras turun, luapan air sungai kembali menggenangi ruas jalan tersebut. Bahkan saat banjir besar, jalur ini tidak dapat dilalui sama sekali. “Kalau banjir besar, warga terpaksa memutar lewat jalan nasional karena jalan ini tergenang air sampai setinggi lutut orang dewasa,” ucap Sudirman, warga setempat.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan