RDP Imigrasi, DPRD Medan Kritik Proses Pembuatan Paspor yang Berlarut-larut
RDP Imigrasi, Anggota Komisi I DPRD Kota Medan, Saiful Bahri, menyoroti lambatnya proses pengurusan paspor meskipun sistem online telah diterapkan oleh Imigrasi.
Menurutnya, pemohon harus menunggu lebih dari 10 hari, bahkan hingga 14 hari, untuk mendapatkan paspor.
“Saya baru saja mengurus paspor istri secara online, tetapi butuh waktu lebih dari 10 hari,” kata Saiful dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama jajaran Imigrasi Kelas 1 Khusus TPI Medan, Imigrasi Kelas 1 TPI Polonia, dan Imigrasi Belawan, Senin (10/3/2025).
Saiful juga mempertanyakan kesiapan sumber daya manusia (SDM) di Imigrasi dalam mengoperasikan sistem online, mengingat keterlambatan tersebut berdampak langsung pada masyarakat.
Baca Juga: Jenis Penyakit Kulit yang Ditanggung BPJS Kesehatan, Cek Daftarnya!
Hal serupa disampaikan Anggota DPRD Kota Medan, Syaiful Ramadhan. Ia bahkan lebih memilih mengurus paspor ke Kota Langsa, Aceh, karena proses di Medan terlalu lama.
“Saya sudah daftar online, tapi setelah menunggu 10 hari, tidak ada kepastian. Akhirnya, saya memutuskan mengurus ke Langsa. Pelayanan di sana lebih cepat dan tidak membingungkan masyarakat,” ujarnya.
Menanggapi hal ini, Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus TPI Medan, Urray Avian, mengakui adanya kendala dalam pembuatan paspor akibat tingginya jumlah pemohon dan keterbatasan kuota harian.
“Kuota pelayanan paspor di Medan hanya sekitar 250 orang per hari. Sementara permintaan sangat tinggi, sehingga sistem online mengalihkan pemohon ke hari lain jika kuota sudah penuh,” jelas Urray.
Siap Untuk Tampil Lebih Percaya Diri? Kunjungi Website Kami dan Temukan Layanan Salon Terbaik!
Ia menambahkan, untuk kondisi darurat seperti keperluan berobat dan perjalanan dinas mendesak, pemohon dapat langsung datang ke kantor Imigrasi dengan membawa dokumen pendukung.
Sementara itu, Plt Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 TPI Polonia, Ma’mum, mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan renovasi besar, yang berdampak pada keterbatasan layanan.
“Kami berharap setelah renovasi selesai, pelayanan bisa lebih optimal,” katanya.






