Puluhan Warga Jarah PT Abadi Rakyat Bakti, Kerugian Capai Rp1,5 Miliar
Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) menyatakan bahwa PT Abadi Rakyat Bakti mengalami kerugian hingga Rp1,5 miliar akibat aksi penjarahan yang dilakukan puluhan warga di bekas pabrik kaca milik perusahaan tersebut di kawasan Medan Labuhan, Kota Medan.
“Berdasarkan keterangan pihak perusahaan, kerugian akibat penjarahan mencapai sekitar Rp1,5 miliar,” ujar Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan, Kamis (24/7/2025).
Dalam penanganan kasus ini, Polda Sumut mengamankan 37 orang di lokasi kejadian.
Setelah dilakukan pemeriksaan intensif, 26 orang ditetapkan sebagai tersangka, sementara 11 orang lainnya dipulangkan karena tidak terbukti terlibat dalam aksi penjarahan.
Kejadian bermula pada Minggu, 20 Juli 2025, sekitar pukul 04.00 WIB.
Salah satu karyawan PT Abadi Rakyat Bakti, Sutrisno, melaporkan aksi penjarahan di lokasi bekas pabrik kaca milik perusahaan.
Baca Juga : Pabrik Kaca PT ARB yang Enam Tahun Tutup Terbakar Hebat Usai Penangkapan Pelaku Penjarahan
Menindaklanjuti laporan tersebut, sekitar pukul 06.00 WIB, tim Subdit III Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut tiba di lokasi di Jalan KL Yos Sudarso, Medan Labuhan, dan langsung melakukan pengawasan serta pemantauan.
Sekitar pukul 07.00 WIB, lima tim gabungan bergerak serentak dan berhasil mengamankan 37 orang yang diduga sebagai pelaku pencurian.
“Kami juga berhasil menyita sejumlah barang bukti berupa besi curian, serta peralatan yang digunakan dalam pencurian seperti mesin las, gergaji besi, kunci pas, dan sebuah truk pengangkut,” tutur Ferry.
Selain para pelaku lapangan, polisi juga mengamankan seorang penadah yang diduga membeli barang hasil curian dari lokasi bekas pabrik kaca tersebut.
“Tidak hanya pelaku utama, kami juga menangkap pihak yang diduga sebagai penadah,” ucap Kombes Ferry.
Seluruh tersangka kini telah ditahan dan akan diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Polda Sumut menegaskan komitmennya untuk mengusut tuntas kasus penjarahan ini dan mencegah kejadian serupa terulang.






