Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS Meriah! PSBD Batu Bara Suguhkan Aksi Lebah Begantong dan Debus Melayu

Meriah! PSBD Batu Bara Suguhkan Aksi Lebah Begantong dan Debus Melayu

Ribuan warga memadati arena Pekan Seni Budaya Daerah (PSBD) Kabupaten Batu Bara ke-7 yang menampilkan seni dan budaya Melayu, termasuk Lebah Begantong dan Debus, di Lapangan Indra Sakti, Kecamatan Air Putih, Jumat (14/11/2025) malam.

Grup orkes Melayu Lebah Begantong asal Kota Medan berhasil menghibur ribuan pengunjung. Tidak hanya terhibur, para penonton juga memberikan sambutan meriah kepada grup yang viral karena sering menampilkan pantun jenaka dan pesan moral tersebut.

Tidak ketinggalan, Tari Zapin Melayu yang kerap ditampilkan pada berbagai hajatan di Kabupaten Batu Bara turut memukau pengunjung. Tarian tradisional ini menonjolkan semangat kebudayaan Melayu yang sarat makna filosofis tentang keharmonisan, sopan santun, dan nilai-nilai spiritual.

Penampilan grup debus Melayu pada acara tahunan ini juga menambah semarak pagelaran seni budaya etnis Melayu tersebut. Debus, yang memiliki dimensi religius dan spiritual kuat, merupakan seni bela diri yang menampilkan atraksi kekebalan tubuh diiringi musik tradisional.

Selain itu, pagelaran seni budaya Melayu juga diramaikan dengan berbagai acara seperti mengarak pengantin adat Melayu, pencak silat, hempang batang, hempang pintu, hempang kipas, serta budaya tepung tawar yang diiringi marhaban, nasi pengantin/hadap-hadapan, mandi berhias, senandung, dan Tari Lancang Kuning.

Baca juga : Pujakesuma Meriahkan PSBD Batu Bara dengan Aksi Jaran Kepang dan Reog Ponorogo

Sebelum penampilan etnis Melayu dimulai, Ketua Panitia Etnis Melayu, Rizal Amin, menekankan pentingnya PSBD sebagai wadah silaturahmi antaretnis di Kabupaten Batu Bara.

Sementara itu, Ketua Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI) Kabupaten Batu Bara, Safi’i, mengajak masyarakat untuk terus melestarikan adat dan budaya serta menjadikan PSBD sebagai wadah komunikasi dan persaudaraan.

Usai menyampaikan sambutannya, Safi’i memasangkan kain songket dan tengkuluk Melayu kepada Bupati Batu Bara, Baharuddin Siagian. Pemasangan atribut budaya ini sebagai simbol penghormatan sekaligus penerimaan ke dalam keluarga besar Melayu.

Setelah prosesi tersebut, Bupati Baharuddin kembali menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk mengembangkan sektor budaya dan pariwisata.

“Saya ingin makanan khas Batu Bara mendunia. Kami juga sudah melakukan pendekatan untuk melestarikan Rumah Adat Lima Laras dan akan membangun kampung nelayan,” ucapnya.

Sambutan meriah masyarakat pada PSBD ke-7 menjadi bukti bahwa daerah yang mekar dari Kabupaten Asahan ini merupakan rumah besar bagi berbagai etnis yang hidup harmonis sambil menjaga warisan budaya leluhur.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan