Pria di Langkat Pukul Selingkuhan Istri Pakai Botol Bir Hingga Tewas
Seorang pria berinisial D (38) memukul selingkuhan istrinya menggunakan botol bir di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut). Akibat kejadian itu, korban Sujarwo dilaporkan tewas.
Kapolsek Padang Tualang AKP Masagus ZD mengatakan peristiwa itu terjadi di Dusun VI Bukit Payung I, Desa Kwala Besilam, Kecamatan Padang Tualang, Sabtu (1/2/2025) malam. Awalnya, pelaku mendapat kabar bahwa istrinya IS (33) tengah berselingkuh di rumah mereka.
“Pelaku D adalah suami sah dari inisial IS. Kejadian ini bermula saat D mendapatkan kabar dari seseorang bahwa istrinya sedang berselingkuh di dalam rumahnya sendiri,” kata Masagus, Jumat (7/2).
Pelaku pun langsung pulang begitu mendapatkan informasi itu. Setelah mendobrak pintu rumah, pelaku menemukan istrinya tengah bersama dengan korban Sujarwo.
Tersulut emosi, pelaku langsung memukulkan botol bir ke kepala korban hingga membuat korban tewas.
Baca juga : Tiket Kereta Api untuk Mudik di Sumut Sudah Tersedia, Cek Jadwalnya
“Pelaku menghantam kepala korban dengan botol bir hijau, menyebabkan korban tewas seketika dengan darah mengucur dari hidung, mulut, dan telinga,” sebutnya.
Baca Juga:
Setelah kejadian, pelaku pergi melarikan diri. Pihak kepolisian pun menyelidiki kasus tersebut hingga akhirnya menangkap pelaku saat kabur ke Provinsi Riau, Selasa (4/2) malam.
“Polisi kemudian melakukan pencarian intensif hingga akhirnya pukul 19.00 WIB, pelaku terlihat sedang duduk santai di sebuah warung pinggir jalan,” kata Masagus.
Usai ditangkap, pelaku diboyong ke Polsek Padang Tualang untuk proses pemeriksaan lebih lanjut. Berdasarkan pengakuan pelaku, motif dirinya membunuh korban karena kesal korban berselingkuh dengan istrinya.
“Pelaku mengaku melakukan pembunuhan karena marah dan sakit hati setelah mengetahui istrinya berselingkuh dengan korban,” jelasnya
Hingga kini, pihak kepolisian masih terus mendalami kasus pria di Langkat yang memukul selingkuhan istrinya dengan botol bir hingga tewas. Pelaku telah diamankan dan dijerat dengan pasal terkait penganiayaan yang menyebabkan kematian.
Sementara itu, keluarga korban masih berduka dan berharap keadilan ditegakkan. Kasus ini menjadi pengingat akan bahaya tindakan main hakim sendiri serta pentingnya penyelesaian konflik secara bijak dan sesuai hukum.
Masyarakat diimbau untuk mengedepankan komunikasi dalam menghadapi persoalan rumah tangga guna menghindari tragedi serupa di masa depan.
Artikel Terkait
