Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS Pria di Kisaran Terkapar Usai Ditikam, Kasusnya Berujung Saling Lapor

Pria di Kisaran Terkapar Usai Ditikam, Kasusnya Berujung Saling Lapor

Sebuah video amatir memperlihatkan seorang pria terkapar bersimbah darah di Jalan Imam Bonjol, Kisaran, Kabupaten Asahan, mendadak viral di media sosial.

Peristiwa tersebut ternyata merupakan insiden pengeroyokan yang berujung penikaman antara seorang warga bernama Haris Fadila (HF) dan sekelompok pemuda yang diduga berperilaku seperti preman jalanan.

Kasus ini menjadi sorotan publik karena baik pelaku penikaman maupun korban pengeroyokan sama-sama membuat laporan ke Polres Asahan. Polisi kini tengah menelusuri duduk perkara untuk memastikan siapa yang benar-benar menjadi korban dan siapa yang memicu insiden berdarah tersebut.

Kasat Reskrim Polres Asahan, AKP Imanuel P. Simamora, membenarkan peristiwa itu kepada wartawan, Rabu (12/11/2025). Diketahui, kejadian terjadi pada Minggu (9/11/2025) malam.

Menurut keterangan, Haris diminta oleh istrinya yang sedang hamil untuk keluar rumah membeli makanan dan token listrik. Di tengah perjalanan, tepat di Jalan Imam Bonjol, Kisaran Barat, ia dicegat oleh empat pria tak dikenal. Mereka menuding Haris menatap dengan pandangan tidak senang.

Merasa terdesak dan terancam, Haris yang memang membawa pisau dari rumah untuk berjaga-jaga kemudian menggunakannya untuk melukai salah satu pria yang mengepungnya.

Baca juga : Suami di Asahan Aniaya Istri hingga Terkapar, Tertangkap saat Hendak Melarikan Diri

“Awalnya kami mendapat laporan dari piket 110 bahwa ada keributan dan korban tergeletak di Jalan Imam Bonjol, Kisaran. Tim langsung turun ke lokasi, dan benar ditemukan seorang pria bersimbah darah akibat luka tikaman,” ujar Imanuel.

Video amatir yang beredar memperlihatkan seorang pria terkapar di jalan setelah terkena tikaman, sementara warga sekitar berusaha menolong. Dalam rekaman terdengar suara panik warga yang meminta pertolongan dan melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

“Pelaku penikaman sudah kami amankan dan mengakui perbuatannya. Namun, dia juga membuat laporan polisi karena mengaku menjadi korban pengeroyokan oleh empat orang tersebut,” jelas Imanuel.

Penyidik masih mendalami motif awal kejadian serta memeriksa sejumlah saksi, termasuk istri HF yang berada di lokasi. Polisi juga tengah menelusuri identitas empat pria yang diduga terlibat dalam pengeroyokan.

“Kami akan memproses kedua laporan ini secara profesional. Baik dugaan pengeroyokan maupun penikaman akan ditangani sesuai prosedur hukum,” tegas Imanuel.

Polres Asahan mengimbau masyarakat agar tidak main hakim sendiri dan selalu mengutamakan penyelesaian hukum dalam menghadapi tindak kekerasan di jalanan.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan