Massa KONTRA Geruduk Polres Asahan, Kasat Narkoba Diduga Rusak Citra Polri
Pasca Kapolres Asahan AKBP Afdhal Junaidi, S.I.K., S.H., M.H. menggelar Konferensi Pers kasus pengungkapan jaringan narkoba, tak berselang lama puluhan massa yang mengatasnamakan Koalisi Aktivis Anti Narkoba dan Obat Terlarang (KONTRA) Kabupaten Asahan mendatangi Mapolres Asahan, Kamis (30/01/2025).
Kedatangan massa KONTRA yang dikomandoi Muhammad Arif Panjaitan itu, menyampaikan aspirasi dan meminta Kapolda Sumatera Utara untuk segera memeriksa Kasat Narkoba Polres Asahan karena diduga memelihara bandar narkoba dan mempunyai istri siri.
Menurut Arif, hal itu sangat menciderai citra Kepolisian Republik Indonseia yang merupakan benteng terdepan dalam perlindungan dan penegakkan hukum di Republik Indonesia.
“Secara tegas kami meminta agar Kapoldasu memeriksa Kasat Narkoba Polres Asahan. Informasi yang kami terima dilapangan, Kasat Narkoba diduga sengaja memelihara bandar narkoba,” teriak Muhammad Arif Panjaitan koordinator aksi, dilansir dari beritanusa.com, pada Jumat (31/01/2025).
Masih dalam orasinya, Kasat Narkoba Polres Asahan diduga sengaja memelihara seorang bandar narkoba yang merupakan buronan Polres Deli Serdang. Bandar narkoba peliharaan itu berinisial R (45), warga Jalan Binjai, Lingkungan IX, Kecamatan Datuk Bandar Timur, Tanjungbalai.
Baca juga : Protes Pengoplosan Gas Elpiji, Massa Lakukan Aksi di Polda Sumut dengan Blokir Jalan
Beberapa waktu sekitaran Bulan Mei 2024 lalu, R terlibat penyeludupan narkoba di wilayah Deli Serdang. Petugas Kepolisian setempat menggagalkan penyeludupan narkoba dan mengamankan seorang tersangka KH beserta barang bukti sebanyak 24 Kilogram sabu-sabu.
“Saat diperiksa, tersangka KH mengaku barang haram itu diperoleh dari R yang merupakan nahkoda kapal. Polresta Deli Serdang akhirnya mengeluarkan surat Daftar Pencarian Orang (DPO) berdasarkan keterangan tersangka KH yang sedang menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan (LP),” ujar Arif.
Anehnya kata Arif, pada November 2024 lalu R tampak ikut melakukan penangkapan terhadap tersangka narkoba di daerah Bagan Asahan. Bahkan mirisnya lagi, tersangka R diduga sengaja dipersenjatai oleh Satnarkoba Polres Asahan.
“Aneh kali rasanya seorang buronan narkoba ikut melakukan penangkapan. Dipersenjatai lagi oleh aparat Sat Narkoba Polres Asahan,” umpat Arif.
Selain itu katanya, Kasat Narkoba diduga memiliki istri siri yang bergaya hedon dengan fasilitas kehidupan yang mewah. Hal itu berakibat akan mempengaruhi kinerja seorang Kasat dalam melakukan pemberantasan narkoba khususnya di wilayah hukum Polres Asahan.
Baca juga : Aksi Massa di Kantor DPRD Toba Franshendrik Tambunan Tegaskan Pentingnya Surat Resmi
“Sekelas Kasat Narkoba diduga mempunyai istri siri bergaya hedon dengan fasilitas mewah apa nggak hebat itu namanya,” teriak Arif.
Untuk itu, KONTRA meminta Kapoldasu segera melakukan pemeriksaan internal bidang Propam. Apalagi ada dugaan mempersenjatai seorang buronan dan ikut serta melakukan penangkapan dilapangan.
“Kami minta Kapolda Sumut dan Kapolres Asahan segera mencopot jabatan Kasat Narkoba Polres Asahan. Sebab, Kasat Narkoba merupakan seorang perwira yang tak layak untuk jadi pimpinan di satuannya, tegas Kacak Alonso salah seorang orator lainnya.
“Dengan gaya kehidupan yang glamour dan adanya dugaan memiliki istri siri, sudah seharusnya PPATK segera memeriksa rekening dan harta kekayaan Kasat Narkoba Polres Asahan,” kata Kacak Alonso.
Setelah beberapa jam melakukan orasi secara bergantian di depan Mapolres Asahan. Namun, tak ada satupun pimpinan dari Polres Asahan yang menerima dan hanya tampak beberapa petugas menjaga para pendemo dan akhirnya para mahasiswa ini membubarkan diri sembari mengancam akan melanjutkan aksi unjuk rasa di Mapolda Sumatera Utara.