PKL Semakin Menjamur, Warga dan Pengendara Mengeluh Terganggu

Masyarakat di Kecamatan Tanjung Morawa resah dengan menjamurnya Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kecamatan tersebut.

Ungkapan keresahan tersebut disampaikan warga masing-masing Ahmad Amri, 62, Syafrudin, 64, Syamsuri, 60, Rabu (15/10).

Menurut Ahmad Amri, akibat menjamurnya PKL membuat masyarakat dan pengguna jalan lainnya merasa terganggu ketika akan melintas karena pedagang seenaknya meletakkan dagangan sampai ke badan jalan.

Selain itu, menjamurnya PKL tersebut menjadikan daerah tersebut amburadul.

“Beginilah setiap hari yang kami hadapi jalanan macet akibat menjamurnya PKL. Jalan yang semula lebarnya 8 meter, kini tinggal 5 meter karena di sisi kiri dan kanan jalan berjejer tenda milik pedagang. Disamping itu, penyebab lainnya hingga mengundang kemacetan adalah kenderaan atau betor memarkirkan kenderaan di badan jalan hingga menyulitkan orang lain yang akan melintas. Kalau kenderaan saling berselisih harus ada yang mengalah agar lalulintas berjalan normal,” jelas Ahmad Amri.

Menurut nya, kondisi seperti ini sudah lama terjadi, namun tidak pernah ada tindakan dari pihak terkait untuk melakukan penertiban bahkan Pemerintah Kecamatan setempat terkesan membiarkan hal ini.

Baca Juga : Kecurian Motor di Unimed, Jurnalis Kampus Jadi Korban

Baca Juga:

Kebakaran Hebat di Siantar Satu Rumah dan Dua Motor Ludes, Warga Selamat

Terbukti, kalau memang pemerintah mau bekerja, seharusnya bisa menempatkan personel Trantib untuk melakukan pengawasan agar tidak terjadi kemacetan.

Namun, di lokasi tidak terlihat satupun personel Trantib untuk melakukan pengawasan.

“Harusnya Pemerintah Kecamatan turun ke lokasi melakukan upaya agar tidak terjadi kemacetan, jangan hanya duduk di Kantor. Mereka juga Khan digaji dari uang rakyat, jadi harusnya ada timbal baliknya kepada masyarakat dengan cara menempatkan petugas di lokasi yang rawan macet agar masyarakat juga merasa nyaman baik ketika akan berbelanja ataupun aktivitas lainnya,” tandas mereka.

Sementara itu, Camat Tanjung Morawa Gontar S Panjaitan yang hendak dikonfirmasi hal ini di Kantornya tidak berada di tempat.

Salah seorang stafnya mengatakan Camat sedang ada urusan diluar.

“Pak Camat lagi keluar ada urusan penting katanya. Tidak tau saya apakah Pak Camat balik lagi ke Kantor atau tidak” ujar salah satu staf bagian Umum tersebut.

Kondisi serupa juga terjadi di Pasar Sore Jl. Ampera Batangkuis. Pedagang mulai berdatangan mulai pukul 15.00 Wib dan mendirikan tenda sampai ke badan jalan.

Tidak hanya sampai ke badan jalan, mereka juga memanfaatkan halaman rumah penduduk untuk menjajakan dagangannya.

“Kalau sudah hari Minggu pukul 17.30 jalan Ampera ini pasti macet luar biasa karena ramai kali pembeli. Mereka dengan sembarangan meletakkan sepeda motor nya tanpa peduli dengan masyarakat lain yang akan melintas.” ujar Syafri, 53.

Camat Barangkuis M. Faisal Nasution yang dikonfirmasi melalui Kasi Trantib N.

Ginting mengatakan bahwa pihaknya sudah berulang kali melakukan penertiban, namun pedagang tetap juga melakukan aktivitas.

“Kita bukan melarang orang mencari nafkah, tetapi hendaknya mereka (pedagang) juga memperhatikan hak-hak orang lain yang akan melintas dan jangan menjajakan dagangan sampai ke badan jalan,” ujar Ginting.