Pipa PDAM Rusak, Warga Medan Alami Krisis Air Bersih
Pipa PDAM Tirtanadi mengalami kerusakan setelah longsor melanda wilayah Sibolangit, Deliserdang, Sumatera Utara. Akibatnya, ribuan warga Medan yang sangat bergantung pada pasokan air dari PDAM kini mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan air bersih untuk kegiatan sehari-hari.
Dilansir dari analisadaily pada Selasa (3/12/2024), PDAM Tirtanadi menyatakan bahwa perbaikan pipa yang rusak akibat longsor tersebut diperkirakan akan memakan waktu sekitar tiga minggu.
Manajemen PDAM Tirtanadi pun telah menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas gangguan yang terjadi selama proses perbaikan tersebut.
Plt Direktur Utama Perumda Tirtanadi, Ewin Putra, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang berupaya maksimal untuk menyelesaikan perbaikan dan memulihkan pasokan air.
Dalam pernyataan di akun Instagram resmi perusahaan, Ewin memprediksi pasokan air akan kembali normal dalam dua hingga tiga minggu, tergantung pada kelancaran proses perbaikan.
Krisis air bersih yang berlangsung selama beberapa hari terakhir membuat warga Medan, terutama yang tinggal di kawasan Medan Johor, harus mencari alternatif untuk mendapatkan air.
Salah satu warga, Dila, mengungkapkan bahwa dirinya terpaksa menyambungkan selang ke rumah tetangga untuk memperoleh air. Namun, selang tersebut sering rusak karena dilintasi kendaraan, sehingga harus diperbaiki berulang kali.
Baca Juga: PJ Gubsu Kunjungi Lokasi Longsor
“Beberapa hari ini kami pakai selang. Tapi sekarang selangnya bocor, jadi harus ditutup dulu. Air sudah mati sejak Pilkada, tepatnya Rabu kemarin. Untungnya ada tetangga yang punya sumur bor, jadi kami bergantian dengan warga lain untuk mengambil air,” ujar Dila.
Krisis air juga memicu lonjakan pembelian ember di beberapa toko, karena warga berusaha menampung air hujan. Dewi, seorang warga, mengatakan bahwa ia membeli delapan ember untuk menampung air selama masa gangguan tersebut.
“Kami sudah membeli tujuh hingga delapan ember untuk menampung air hujan. Selain itu, kami juga membeli air isi ulang sebagai cadangan, tapi itu pun masih belum mencukupi,” kata Dewi.
Pihak pengelola Bali Kado Supermarket, yang menjual ember, mengungkapkan bahwa mereka tercatat mengalami lonjakan permintaan. Windi, leader Bali Kado Supermarket, menyatakan,
“Kami cukup kaget dengan tingginya permintaan ember. Sejak Kamis lalu, kami sudah mulai menambah stok ember, dan penjualan bisa mencapai 100 unit per hari. Puncaknya terjadi pada Sabtu dan Minggu ini.” Ujar Dewi
Kondisi ini menunjukkan dampak signifikan dari kerusakan pipa PDAM Tirtanadi, yang membuat pasokan air bersih terganggu dan memaksa warga untuk mencari berbagai cara agar tetap bisa mendapatkan air untuk kebutuhan dasar mereka.