Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS Periode Ini, Kota Gunungsitoli Minim Sambaran Petir

Periode Ini, Kota Gunungsitoli Minim Sambaran Petir

Dalam beberapa bulan terakhir, intensitas sambaran petir di Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara, mengalami penurunan yang cukup signifikan. Fenomena ini terjadi seiring dengan perubahan pola cuaca yang lebih stabil dibandingkan periode sebelumnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Gunungsitoli mencatat bahwa pada periode ini, curah hujan cenderung lebih rendah dengan tingkat awan cumulonimbus yang berkurang. Awan jenis ini biasanya menjadi pemicu utama terjadinya petir. “Minimnya pembentukan awan cumulonimbus berkontribusi terhadap berkurangnya aktivitas petir di wilayah Gunungsitoli,” ujar Kepala BMKG setempat.

Baca juga : Apakah Buah Srikaya Baik Dimakan Penderita Diabetes? Ini Penjelasannya.

Menurut data BMKG, wilayah ini biasanya mengalami peningkatan sambaran petir pada musim penghujan, terutama di bulan Oktober hingga Maret. Namun, pada periode ini, cuaca lebih cerah dengan curah hujan yang lebih jarang terjadi, sehingga frekuensi petir ikut menurun.

Meski demikian, masyarakat tetap diimbau untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi sewaktu-waktu. “Perubahan cuaca bisa berlangsung cepat, dan aktivitas petir dapat meningkat kembali saat terjadi hujan lebat,” tambah BMKG.

Penurunan intensitas petir ini juga berdampak positif bagi sektor kelistrikan dan komunikasi di wilayah Gunungsitoli. Sebab, gangguan akibat sambaran petir terhadap jaringan listrik dan sinyal telekomunikasi menjadi lebih minim dibandingkan sebelumnya.

BMKG akan terus memantau perkembangan cuaca dan memberikan informasi terbaru kepada masyarakat. Masyarakat yang ingin mengetahui kondisi cuaca secara real-time dapat mengakses situs resmi BMKG atau menggunakan aplikasi cuaca untuk mendapatkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem.

Staf Operasional On Duty BMKG Geofisika Gunungsitoli, Andreas Gatot Prabowo mengatakan aktivitas petir mingguan kepulauan Nias untuk periode 1-22 Januari 2025 berjumlah 1.228 kali sambaran.

Disebutkannya, kota Gunungsitoli sebanyak 12 kali sambaran, kabupaten Nias Selatan 513 kali sambaran, kabupaten Nias Barat 381 kali sambaran, kabupaten Nias Utara 241 kali sambaran dan kabupaten Nias 81 kali sambaran.

Sedangkan pada periode ini seluruh kabupaten dan kota di kepulauan Nias memiliki kerawanan rendah sambaran petir.

Ia pun menyampaikan tips agar terhindar dari resiko tersambar petir antara lain  segeralah masuk ke dalam ruangan atau mobil jika mendengar guntur saat berada di luar ruangan, jangan berlindung di bawah pohon, karena pohon yang tersambar petir energinya dapat melompat ke tubuh serta jangan berada di sawah, lapangan atau taman karena petir mencari tanah untuk melepaskan energinya.

Sementara itu informasi waktu terbit dan terbenam matahari di kepulauan Nias periode 25-31 Januari 2025 yakni terbit pada pukul 06.38-06.42 WIB dan terbenam pada pukul 18.44-18.46 WIB.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan