Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS Peringatan Dini! Tanggul Irigasi Jebol, Lahan Pertanian di Hutabayu Raja Terancam Kekeringan

Peringatan Dini! Tanggul Irigasi Jebol, Lahan Pertanian di Hutabayu Raja Terancam Kekeringan

Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Hutabayu Raja, Sabtu (22/2/2025), menyebabkan tanggul saluran induk Daerah Irigasi Bah Tongguran III jebol. Akibatnya, 754 hektare sawah di wilayah tersebut terancam kekeringan. Lurah Hutabayu, Reminson Manurung, telah melaporkan kejadian ini kepada Bupati Simalungun melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Simalungun. Dalam laporan yang juga ditandatangani Camat Hutabayu Raja, Ferry Risdoni Simanjuntak, disebutkan bahwa tingginya curah hujan meningkatkan debit air sungai hingga mengakibatkan longsornya tanggul.

Dibaca Juga : Sat Narkoba Polres Simalungun Beraksi di Tanah Jawa Dua Kasus Besar Terungkap dalam Sehari!

Sekretaris BPBD Simalungun, Manaor Silalahi, membenarkan telah menerima laporan tersebut dan akan menindaklanjutinya. “Dulu, waktu saya camat di sana, irigasi Bah Tongguran milik provinsi, ada empat aliran. Beberapa tahun belakangan ini, Bah Tongguran III menjadi kewenangan Pemkab Simalungun,” ujar Manaor, Rabu (5/3/2025).

Berdasarkan dokumentasi yang disertakan dalam laporan, kondisi tanggul tampak mengalami longsor parah dengan aliran air yang tidak terkendali. Warga berharap agar perbaikan segera dilakukan untuk mencegah dampak lebih luas terhadap lahan pertanian. “Kami khawatir sawah akan kekeringan jika tanggul tidak segera diperbaiki,” ujar seorang petani, Jonatan Sinaga. Saat ini keadaan sawah sedang turun semai, sehingga sangat membutuhkan air. Peristiwa ini menjadi perhatian serius karena berpotensi mengancam hasil panen petani di sekitar wilayah tersebut.

Dibaca Juga : Bupati Nias Barat Prioritaskan Perbaikan Jembatan Terputus, Anggaran Rp30 Miliar Sudah Tersedia

Menyikapi hal ini, warga dan kelompok tani setempat mendesak pemerintah daerah dan pihak terkait untuk segera mengambil langkah cepat. “Kami meminta pemerintah segera memperbaiki tanggul yang jebol dan memastikan pasokan air kembali normal. Jika tidak, dampaknya akan sangat besar bagi kami,” kata Ketua Kelompok Tani Desa Hutabayu Raja, Budi Santoso. Sementara itu, pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Sumber Daya Air (PU SDA) setempat telah mengirim tim untuk mengevaluasi kerusakan. “Kami sedang melakukan pengecekan dan akan segera melakukan perbaikan darurat untuk mengatasi masalah ini,” kata perwakilan Dinas PU SDA.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan