Penjualan AC dan Kulkas di Medan Tak Meningkat Meski Suhu Capai 38 Derajat
MEDAN – Meskipun suhu udara di Kota Medan mencapai 38 derajat Celsius dalam beberapa pekan terakhir, penjualan alat pendingin seperti air conditioner (AC) dan kulkas ternyata tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Baca juga : Kasat Reskrim Polres Binjai Kini Dijabat AKP Hizkia Yosia Siagian
Sejumlah pedagang elektronik di kawasan pusat perbelanjaan mengaku bahwa lonjakan suhu belum berdampak pada peningkatan transaksi seperti yang biasa terjadi saat musim panas tahun-tahun sebelumnya.
Meskipun suhu udara di Kota Medan meningkat drastis hingga mencapai 38,2 derajat Celsius, Senin (1/6/2025) lalu, kondisi tersebut ternyata tidak berdampak signifikan terhadap penjualan air conditioner (AC) dan kulkas di sejumlah toko elektronik.
Ari, seorang pegawai toko elektronik di sebuah mal Jalan Gatot Subroto Nomor 217, Sei Sikambing B, Kecamatan Medan Sunggal, mengatakan tren penjualan masih stagnan.
“Penjualan AC dan kulkas biasa saja, tidak ada peningkatan. Biasanya berkisar di angka 30 hingga 50 persen, dan sekarang pun masih sama,” ujar Ari, Selasa (3/6/2025).
Ia menjelaskan, masyarakat lebih memilih melakukan servis AC ketimbang membeli unit baru untuk mengatasi cuaca panas.
“Kalau AC mereka tidak dingin, biasanya langsung diservis. Jarang ada yang beli baru karena cuaca panas. Tapi rata-rata per hari tetap bisa terjual 4 hingga 5 unit,” katanya.
Hal serup disampaikan Suwanmin, penjual elektronik di kawasan Jalan Klambir Lima. Menurutnya, penjualan AC dan kulkas belum menunjukkan perubahan berarti.
“Masih normal-normal saja. Justru penjualan kipas angin sedikit meningkat. Biasanya laku 3–4 unit per hari, sekarang bisa sampai 6–7 unit,” ucapnya.
Namun, Suwanmin menjelaskan peningkatan penjualan kipas angin tersebut sebagian besar disebabkan oleh kerusakan unit lama milik konsumen, bukan semata-mata karena suhu panas.
“Saya sempat tanya secara santai ke pembeli, dan banyak yang bilang beli karena kipas lamanya rusak. Tapi memang ada juga yang mengaku beli karena akhir-akhir ini udara sangat panas,” tuturnya.
Para pedagang berharap kondisi cuaca ekstrem ini segera disusul dengan peningkatan daya beli masyarakat dalam beberapa minggu ke depan. Sementara itu, masyarakat diimbau untuk tetap menjaga kesehatan dan mengantisipasi dampak cuaca panas dengan cara sederhana, seperti memperbanyak minum air putih dan membatasi aktivitas di luar ruangan saat siang hari.






