Pintu Tol Sinasak Beroperasi, Pendapatan Penjual Saldo E-Tol di Tebing Tinggi Merosot
Beroperasinya Pintu Tol Sinasak berdampak pada penurunan pendapatan penjual saldo E-Tol di kawasan Pintu Tol Tebing Tinggi-Indrapura-Lima Puluh.
Terpantau di Jalan Lintas Sumatera, Desa Paya Bagas, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Serdang Bedagai, Minggu (24/8/2025), arus kendaraan yang melintas terpantau lengang.
Hanya terlihat beberapa mobil pribadi memasuki ruas tol dari arah Tebing Tinggi menuju Indrapura dan Lima Puluh.
Sejumlah pemuda tampak membantu kendaraan yang melintas untuk mengantisipasi kemacetan. Namun, berbeda dari biasanya, kawasan pintu tol terlihat sepi dari aktivitas jual beli saldo maupun kartu E-Tol.
Eno, 60 tahun, salah seorang penjual saldo E-Tol di sekitar lokasi, mengaku pendapatannya menurun drastis sejak pintu tol Sinasak resmi beroperasi.
Baca juga : 43 Ribu Lebih Kendaraan Melintasi Tol MKTT Saat Libur HUT RI 2025
“Biasanya kalau Sabtu dan Minggu ramai kendaraan masuk tol. Tapi sekarang sudah sepi. Jualan saldo E-Tol pun menurun, banyak pedagang di sini yang akhirnya tutup,” ujarnya.
Eno mengatakan dirinya sudah tiga tahun berjualan di kawasan tersebut. Dahulu, kawasan pintu tol ramai pedagang lemang, rumah makan, hingga penjual voucher pulsa. Kini, sebagian besar usaha itu gulung tikar akibat minimnya kendaraan yang melintas.
“Sekarang jam enam sore saja sudah pulang. Dulu bisa sampai malam. Tapi sekarang sepi, capek menunggu karena enggak ada hasil,” tuturnya.
Saldo E-Tol dijual Eno dengan harga bervariasi, mulai Rp12 ribu untuk isi Rp10 ribu, Rp23 ribu untuk Rp20 ribu, hingga Rp55 ribu untuk Rp50 ribu. Selain saldo, ia juga menjual kartu dan voucher.






