Pencegahan TBC dan HIV Kolaborasi Sosialisasi ACF 3 dan Peran Aktif Warga
Bhabinkamtibmas Polsek Panai Tengah menghadiri sosialisasi Active Case Finding (ACF) 3 di Puskesmas Teluk Sentosa, Kecamatan Panai Hulu, Selasa (21/1/2025). Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya deteksi dini, pencegahan, dan penanganan penyakit Tuberkulosis (TBC) dan HIV.
Dibaca Juga : Mabuk Tuak Berujung Duka Pria Tewas Akibat Cekcok
Dalam kesempatan tersebut, para peserta dari berbagai kalangan, seperti tenaga kesehatan, perangkat desa, dan tokoh masyarakat, mendapatkan edukasi langsung dari para ahli kesehatan. Bhabinkamtibmas juga memberikan pesan Kamtibmas, mengimbau masyarakat untuk menjaga lingkungan sehat dan menghindari stigma negatif terhadap pasien TBC dan HIV.
Sesi tanya jawab yang interaktif menjadi penutup acara ini, memberikan masyarakat kesempatan untuk memperoleh informasi lebih mendalam. Dengan sosialisasi ini, diharapkan angka penyebaran TBC dan HIV dapat ditekan, serta masyarakat lebih peduli terhadap kesehatan lingkungan.
Partisipasi masyarakat dalam program ini tidak hanya sebatas sebagai penerima informasi, tetapi juga sebagai agen perubahan. Mereka diajak untuk menjadi penggerak di komunitas masing-masing dengan menyebarkan informasi kepada tetangga, keluarga, atau teman. Hal ini diharapkan dapat menciptakan efek domino yang mempercepat pencapaian target penurunan angka kasus TBC dan HIV.
Seorang warga, Lanria (45), yang mengikuti program ini berbagi pengalamannya. “Setelah mengikuti sosialisasi, saya jadi lebih paham bahwa batuk lebih dari dua minggu bisa jadi gejala TBC. Saya juga mengajak teman-teman saya untuk ikut pemeriksaan gratis yang diadakan di kampung kami,” katanya.
Program ACF 3 telah menunjukkan hasil yang menjanjikan di beberapa daerah. Tingkat deteksi dini kasus TBC meningkat hingga 30% dalam beberapa bulan terakhir, sementara masyarakat mulai lebih terbuka untuk melakukan tes HIV tanpa rasa takut atau stigma.
Namun, tantangan masih ada, terutama dalam menjangkau wilayah terpencil dan menghilangkan stigma yang melekat pada penderita TBC dan HIV. “Masih perlu kerja keras untuk mengedukasi masyarakat, terutama di daerah yang sulit diakses. Tapi dengan dukungan semua pihak, saya optimis kita bisa mencapainya,”
Dibaca Juga : Bupati Poltak Sitorus Apresiasi Kehadiran PLTA Asahan 3 untuk Perekonomian Toba
Sosialisasi ACF 3 membuktikan bahwa peran aktif masyarakat dapat membawa perubahan signifikan dalam pencegahan dan penanganan TBC dan HIV. Dengan terus memperluas jangkauan program ini, diharapkan angka kasus TBC dan HIV dapat terus ditekan, menuju masyarakat Indonesia yang lebih sehat dan bebas dari kedua penyakit tersebut.