Pemko Siantar Percepat Digitalisasi, 53 Koperasi Merah Putih Siap Go Modern
Pemerintah Kota Pematangsiantar menargetkan seluruh 53 Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) dapat segera beroperasi penuh. Target tersebut menjadi fokus utama dalam Workshop Percepatan Operasionalisasi dan Digitalisasi Koperasi Kelurahan Merah Putih yang digelar Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan pada Jumat (14/11/2025).
Dibaca Juga : Wabup Samosir Kunjungi Pemko Pematangsiantar, Bahas Strategi Dongkrak PAD dan Pariwisata
Berdasarkan laporan terbaru, seluruh koperasi telah memiliki akun Sistem Informasi Manajemen Koperasi Desa (Simkopdes), namun baru sebagian yang benar-benar aktif menjalankan usaha.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pematangsiantar, Junaedi Antonius Sitanggang, yang membuka kegiatan tersebut, menegaskan perlunya percepatan agar koperasi tidak berhenti pada tahap administrasi.
“Dari 53 koperasi, baru tiga yang benar-benar berjalan. Semua lurah dan camat harus segera mengambil langkah konkret berdasarkan arahan workshop ini,” kata Junaedi.
Ia menyebut digitalisasi melalui Simkopdes menjadi fondasi untuk menghubungkan koperasi dengan layanan pembiayaan, pemasaran, dan kemitraan usaha. Meski seluruh koperasi sudah terdaftar, pemanfaatannya dinilai belum optimal.
Workshop yang diikuti 222 peserta dari seluruh KKMP ini diharapkan mempercepat kesiapan koperasi menjadi lembaga modern, transparan, dan mandiri secara digital.
Deputi Bidang Kelembagaan dan Digitalisasi Koperasi Kementerian Koperasi RI, Henra Saragih, mengatakan kegiatan ini penting karena KKMP merupakan Proyek Strategis Nasional yang diproyeksikan memperkuat ekonomi rakyat hingga tingkat kelurahan.
Data per 30 Oktober 2025 menunjukkan 44 koperasi sudah memiliki akun Simkopdes (83%), 24 koperasi memperbarui microsite (45%), 6 koperasi memiliki gerai (11%), serta 8 koperasi mengajukan proposal pembiayaan/kemitraan (15%).
“Menjelang workshop, semua meningkat menjadi 100%. Tantangannya adalah bagaimana memastikan koperasi benar-benar beroperasi, bukan sekadar terdaftar,” ujar Henra.
Ia menegaskan bahwa pada 2026 seluruh gerai koperasi ditargetkan sudah beroperasi penuh sesuai Inpres Nomor 17 Tahun 2025.
Tidak sekadar sosialisasi, peserta diminta melakukan praktik langsung empat prioritas Simkopdes. Jika belum memiliki gerai, kantor kelurahan dapat menjadi gerai sementara untuk penjualan sembako maupun kegiatan bazar.
Dibaca Juga : Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan DMO Batu Bara, Harga DPO Masih Dikunci di US$ 70
Henra juga mendorong masyarakat dan Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi anggota koperasi. Dengan jumlah penduduk 278 ribu jiwa, simpanan pokok dan wajib dinilai berpotensi menjadi modal besar untuk menggerakkan usaha riil.






