Pemko Binjai Survei Lahan untuk Lokasi Sekolah Rakyat
Binjai, 26 April 2025 – Pemerintah Kota (Pemko) Binjai mulai melakukan survei sejumlah lahan sebagai calon lokasi pendirian Sekolah Rakyat, sebuah program pendidikan alternatif yang ditujukan untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu. Kegiatan ini dilakukan sebagai bagian dari komitmen Pemko Binjai dalam meningkatkan akses pendidikan inklusif dan berkualitas di seluruh wilayah kota.
Survei awal dilakukan oleh tim dari Dinas Pendidikan bersama perwakilan kecamatan dan tokoh masyarakat, dengan menyasar lahan-lahan milik pemerintah yang tidak terpakai. Wali Kota Binjai, dr. H. Amir Hamzah, mengatakan bahwa pendirian Sekolah Rakyat ini diharapkan menjadi solusi bagi anak-anak yang belum tersentuh pendidikan formal secara optimal.
Baca juga : Viral, IRT di Binjai Dibegal Pakai Celurit
Pemko Binjai melakukan survei lahan yang akan dijadikan lokasi sekolah rakyat. Salah satunya adalah lahan seluas 10 hektare di dekat Panti Jompo Sosial tepatnya di Jalan Panti Karya, Kelurahan Cengkeh Turi, Kecamatan Binjai Utara.
Lurah Cengkeh Turi, Amal saat dikonfirmasi menjelaskan dari 6,5 hektare lahan yang menjadi syarat untuk membangun Sekolah Rakyat, Walikota Binjai, Amir Hamzah menginginkan penambahan lahan seluas 10 hektare.
“Iya, kemarin Pak Wali Kota bersama Pak Wakil sudah datang untuk survei lokasi lahan di sini yang nantinya dijadikan sebagai Sekolah Rakyat,” ucapnya, Jumat (25/4/2025).
Apabila Pemko Binjai merasa cocok dengan lahan tersebut, akan mengusulkan ke Pemprov Sumut untuk pelepasan aset lahan. Sebab lahan tercatat milik Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara.
Rencananya, di atas lahan seluas 10 hektare itu akan dibangun Sekolah Rakyat terdiri dari SD, SMP dan SMA. Untuk estimasi biaya pembangunan Sekolah Rakyat diperkirakan bisa mencapai Rp200 miliar.
Untuk pembangunan sekolah rakyat, Pemko Binjai juga tengah melirik lahan ratusan hektare eks HGU milik PTPN I. Antara Pemko Binjai dan pihak PTPN I sudah menggelar pertemuan membahas tentang rencana ini.






