Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS Ini Dia Alasan Pemkab Simalungun Menggabungkan 138 Sekolah Dasar Negeri

Ini Dia Alasan Pemkab Simalungun Menggabungkan 138 Sekolah Dasar Negeri

Pemerintah Kabupaten Simalungun melalui Dinas Pendidikan telah melaksanakan kebijakan regrouping atau penggabungan Sekolah Dasar (SD) Negeri guna meningkatkan kualitas pendidikan di daerah Habonaron do Bona. Kepala Dinas Pendidikan Simalungun, Sudiahman Saragih, menjelaskan bahwa kebijakan ini diterapkan untuk mengatasi tantangan dalam distribusi tenaga pengajar dan jumlah siswa yang tidak merata di beberapa sekolah. “Regrouping dilakukan dengan kajian mendalam dan telah melalui berbagai tahapan, termasuk konsultasi dengan Kementerian Pendidikan,” ujar Sudiahman dalam rapat bersama DPRD Simalungun baru-baru ini.

Dibaca Juga : Warga Siborong-borong Kecewa, Polsek Diduga Tidak Serius Tangani Laporan karena Alasan Administratif

Proses ini diawali dengan pembentukan Tim Penggabungan Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Simalungun melalui Surat Keputusan Bupati. Kebijakan ini diterapkan secara selektif, dengan mempertimbangkan aksesibilitas dan kondisi masing-masing sekolah. “Kami tidak akan menggabungkan sekolah yang menjadi satu-satunya di suatu daerah, meskipun jumlah siswanya sedikit. Namun, jika ada beberapa sekolah dalam satu area dengan jumlah siswa yang minim, maka penggabungan akan dipertimbangkan,” jelasnya.

Pada pertengahan Agustus 2024, sebanyak 138 dari 744 SD Negeri di Simalungun telah digabungkan. Awalnya, sekolah-sekolah yang berjarak tiga kilometer satu sama lain menjadi prioritas untuk digabung. Namun, setelah mendapat arahan dari Kementerian Pendidikan, kebijakan lebih difokuskan pada sekolah yang berada dalam satu kawasan untuk efektivitas yang lebih optimal. “Proses ini juga menghadapi beberapa tantangan, termasuk penentuan sekolah mana saja yang akan digabung serta sosialisasi kepada orang tua dan masyarakat setempat. Kami mengikuti arahan kementerian agar penggabungan dilakukan pada sekolah-sekolah yang berada dalam satu lokasi terlebih dahulu,” tambah Sudiahman di penghujung Februari 2025.

Dibaca Juga : Peringatan Dini! Tanggul Irigasi Jebol, Lahan Pertanian di Hutabayu Raja Terancam Kekeringan

Meski kebijakan ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, tidak sedikit warga yang merasa khawatir. Beberapa orang tua murid mengungkapkan kekhawatiran tentang jarak tempuh yang lebih jauh untuk mengantar anak-anak mereka ke sekolah baru. Menanggapi hal ini, Pemkab Simalungun berjanji akan menyediakan transportasi sekolah dan bantuan lainnya untuk memudahkan akses pendidikan. “Kami memahami kekhawatiran orang tua. Oleh karena itu, kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menyediakan solusi terbaik, termasuk transportasi dan bantuan operasional,”.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan